Panglima TNI Andika Perkasa cek keamanan di KTT G20 Bali

Panglima TNI: Sniper dan 180 Prajurit Bakal Amankan Perhelatan KTT G20 di Bali

Berita Orbit, Bali-Sejumlah sniper atau penembak jitu dikerahkan untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di area Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali.

“Kalau di sini (Tahura Ngurah Rai) ada dua titik (sniper). Kalau di GWK ada enam titik. Jadi memang situasinya berbeda-beda. Situasi yang berbeda membuat penilaiannya kita juga berbeda. Kalau pengamanan semua sudah tergelar, hanya tadi kecil-kecil saja yang bisa disempurnakan dalam satu hari,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat 11 November 2022.

Andika menyebutkan, sejauh ini persiapan pengamanan KTT G20 sudah mencapai 99 persen, tinggal satu persen yang perlu disempurnakan.

Baca Juga  Agustus 2022 Infrastruktur Pendukung KTT G20 Rampung Dibangun

“(Sudah) 99 persen yang satu persen ini penghalusan saja masing-masing orang ini, benar-benar paham dan semua yang digelar benar-benar sudah lengkap. Mungkin besok sore sudah 100 persen,” jelasnya.

Menurutnya, tantangan pengamanan di Tahura Ngurah Rai lantaran area tersebut dikelilingi hutan mangrove. Sebagai langkah antisipasi selanjutnya, kendaraan berlapis baja akan disiagakan di sejumlah titik.

“Di mangrove terbesarnya, karena proteksi alam ini sedikit, artinya bangunan itu proteksi alam sedangkan di sini mulai dari tempat holding cukup terbuka. Kemudian, nanti acara di track menuju ke area mangrove juga terbuka. Tetapi kita juga punya solusi kondisi dari proteksi yang tidak ada, kita hadirkan kendaraan berlapis baja,” ujarnya.

Baca Juga  Perhelatan KTT G20 Menyerap 33 Ribu Pekerja Terutama di Sektor Transportasi

Untuk personel yang ditempatkan di kawasan Tahura Mangrove sebanyak 180 pasukan. Angka ini di luar personel pengamanan yang ada di jalan.

“Siapa tahu diperlukan dan juga ring kami pengamanan di ring luar itu cukup rapat. Walaupun kelihatannya padat, itu susahlah orang jalan apalagi biasanya mereka terendam air. Tapi tetap kita pasang, kita tidak mau ambil resiko, sehingga di (parameter) keluar pun kita bisa tahu seandainya ada orang masuk,” ujarnya.

Evaluasi selanjutnya adalah kesiapan mini ICU stasioner termasuk mini ICU ambulans. “Terus juga ada posisi dari pasukan khusus dari matra laut yang mungkin kita perlu perbaiki. Tadinya mereka menggelar di luar pintu air, tetapi saya ingin ada juga yang di dalam tapi semua aset sebetulnya sudah ada, tinggal kita pindahkan ke sini,” katanya.

Baca Juga  Musisi Jazz MF Ditangkap Terkait Narkoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *