Berikut 5 penyebab Timnas Indonesia gagal kalahkan Bangladesh (Foto: Twitter/@pssi)

Faktor Kekalahan Timnas Indonesia vs Bangladesh

Berita Orbit, Bogor – Timnas Indonesia gagal mengalahkan Bangladesh di pertandingan FIFA Matchday, di Stadion si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (02/06/2022).

Skuad Garuda memang tidak kalah di laga tersebut. Namun pelatih kepala Timnas Indonesia Shin Tae-yong tak cukup puas dengan hasil pertandingan. Pasalnya, Timnas Indonesia hanya bisa imbang 0-0 kontra Bangladesh.

Merujuk dari hasil itu, tim Berita Orbit mencoba membedah penyebab kegagalan Timnas Indonesia mengalahkan Bangladesh di pertandingan semalam.

Berikut penyebab kegagalan Timnas Indonesia vs Bangladesh di FIFA Matchday:

Gagal memanfaatkan peluang emas

Di babak pertama beberapa peluang emas gagal dimanfaatkan Timnas Indonesia. Seperti di menit ke-12 ketika Saddil Ramdani  berhasil masuk ke pertahanan Bangladesh, Anisru Rahman justru gagal mencetak gol. Sama seperti sebelumnya, di menit ke-20 Anisur Rahman kembali gagal mencetak gol yang diberikan oleh Stefano Lilipaly.

Baca Juga  100 Diplomat Walk Out Saat Menlu Rusia Hendak Pidato di PBB

Begitu pun di babak kedua. Ketika laga hampir berakhir, Dimas Drajad lewat sundulannya hampir saja mencetak gol untuk Timnas Indonesia. Namun, gagal dieksekusi dengan sempurna oleh Dimas Drajad lantaran bola melewati mistar gawang.

Faktor Keberuntungan

Pertandingan FIFA Matchday sebenarnya adalah pertandingan penting bagi Timnas Indonesia mengingat sepekan lagi akan dilaksanakan kualifikasi Piala Asia. Kekalahanpun sempat di sesali pemain karena Squad Garuda juga sudah berusaha maksimal sejak laga dimulai. Namun Timnas Indonesia memang dinilai belum beruntung pada pertandingan vs Bangladesh kali ini.

Cedera Asnawi Mangkualam

Sejak awal pertandingan, Timnas Indonesia terlihat menggebu-gebu dalam pertandingan ini dan mulai dinilai kendor ketika Asnawi Mangkualam mengalami cidera di menit ke-43 dan digantikan Koko Ari.

Baca Juga  Cegah Emisi Karbon, 6 Juta Motor Listrik Bakal Mengaspal di Indonesia

Penyerang yang Melempem

Faktor mandulnya lini serang terutama para penyerang Timnas Indonesia, jadi faktor utama, Skuad Garuda gagal menciptkan gol. Padahal secara susunan pemain Shin Tae-yong tampak ngotot sejak awal.

Pelatih Korea Selatan itu menurunkan pemain bertipikal haus gol. Adapun pemain itu adalah Saddil Ramdani, Irfan Jaya, Muhammad Rafli, dan Stefano Lilipaly.

Hanya saja keempat pemain itu gagal mendulang gol bagi Timnas Indonesia. Di babak kedua, Dimas Drajad, yang masuk sebagai penyerang murni pun tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, Shin Tae-yong pun menyalahkan dua pemain utamanya lantaran tak bisa cetak gol.

“Sebagai penyerang, mereka (Stefano Lilipaly dan Dimas Drajad) seharusnya bisa membuat peluang. Akan tetapi, mereka tidak melakukan itu. Sampai saat ini, mereka belum memenuhi ekspektasi saya,” kata Shin Tae-yong.

Baca Juga  Presiden Jokowi Kenakan Busana Adat Ende pada Upacara Hari Lahir Pancasila

Permainan yang Monoton

Meski berhasil menuai hasil imbang, nyatanya para pecinta Timnas Indonesia cukup kecewa dengan hasil yang dituai oleh Shin Tae-yong. Sejumlah netizen pun membandingkan kegagalan Shin Tae-yong memberikan kemenangan bagi Timnas Indonesia semalam dengan Luis Milla.

Ya, sekadar diketahui, Luis Milla merupakan eks pelatih Timnas Indonesia periode 2017-2018. Beberapa warganet menyerukan permainan Shin Tae-yong yang monoton. Berbeda dari Luis Milla, yang dikenal aktif dengan tiki-taka ala Spanyol.

“Kok secara permainan lebih suka dengan Luis Milla. Lebih enak dilihat,” ucap akun @boedak_zoenda di kolom balasan Twitter PSSI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *