Ricuh! 2.000 Perempuan Dilarang memasuki Stadion Saat Nonton Kualifikasi Piala Dunia

oleh -279 Dilihat
Wanita di Iran marah akibat dilarang menonton di stadion

Berita Orbit, Iran-Ribuan perempuan yang membawa tiket ditolak masuk ke stadion saat laga Iran melawan Lebanon digelar. Hal itu membawa kemarahan public.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, memerintahkan Kementerian Dalam Negeri, gubernur setempat, dan jaksa agung di daerah tersebut untuk melakukan penyelidikan. Dia juga menyebut kejadian itu sebagai ‘sesuatu yang tidak dapat diterima’.

Kualifikasi Piala Dunia melawan Lebanon pada Selasa 29 Maret 2022 waktu setempat dimenangkan oleh Iran 2-0. Laga tersebut berlangsung di stadion Imam Reza di kota timur laut Mashhad, Iran.

Sekitar 2.000 perempuan yang telah membeli tiket pertandingan berkumpul di sekeliling stadion tetapi tidak diizinkan masuk.

Peristiwa itu terjadi pada pertandingan internasional Kualifikasi Piala Dunia pada 29 Maret 2022.

Baca Juga  Bisa Bertahun-tahun Main Bareng Messi di Argentina, Di Maria Bersyukur

Pertandingan antara Iran vs Lebanon itu diselenggarakan di stadion Imam Reza di kota timur laut Masyhad. Iran diketahui berhasil lolos ke babak selanjutnya dengan skor 2-0.

Dikutip dari France24, Jumat 1 April 2022, ratusan penonton wanita yang datang ke stadion tak bisa masuk karena pintu dikunci oleh petugas.

Menurut laporan kantor berita ISNA, sekitar 2.000 wanita Iran yang dilarang masuk ke stadion itu telah membeli tiket pertandingan.

“Sebanyak 12.500 tiket terjual untuk pertandingan ini, 2.000 di antaranya dibeli oleh wanita,” kata kantor berita ISNA.

Mohsen Davari selaku gubernur Mashhad angkat bicara terkait hal tersebut. Kepada stasiun televisi IRIB, dia meminta maaf karena banyak wanita yang sudah membeli tiket tidak dapat masuk ke stadion.

Baca Juga  Indonesia Mulai Jajaki Kerja Sama Teknologi Nano dengan Iran

Kontroversi itu juga mendapat perhatian dari Presiden Iran, Ebrahim Raisi. Pada Rabu (30/3/2022), Ebrahim langsung memerintahkan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki peristiwa itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.