Tradisi Menyambut Lebaran di Berbagai Daerah di Indonesia
Berita Orbit, Bogor – Perayaan lebaran merupakan momen yang penting bagi umat muslim,tak heran jika banyak tradisi perayaan menjelang lebaran yang dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya hari kemenangan. Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisinya masing-masing sesuai dengan adat dan budaya setempat.
Di mulai dari Gorontalo, setiap tiga hari menjelang lebaran masyarakat Gorontalo mengadakan Tumbilotohe yakni warga setempat akan memasang lampu minyak di depan rumahnya dengan jumlah lampu yang disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga. Bergeser ke Bengkulu terdapat perayaan yang bernama bakar Gunung yaitu masyarakat Serawai akan membakar batok kelapa yang sudah disusun menjulang seperti tusuk sate yang dilakukan saat malam hari raya idul fitri.
Di Yogyakarta ada tradisi yang bernama Grebeg Syawal, tradisi ini merupakan ritual yang dilakukan setiap 1 syawal dengan membawa gunungan lanang ke Masjid Gede Kraton Yogyakarta. Di Kabupaten Agam sumatera Barat tradisi setiap hari raya bernama Rakik-rakik yang artinya membuat bambu yang dihiasi dengan lampu obor dan lampion sehingga danau terlihat indah.
Pukul sapu dari Maluku merupakan tradisi yang bertujuan untuk mempererat persaudaraan dua desa dengan mempertemukan dua kelompok pemuda dari desa Mamala dan Morela untuk saling memukul sapu.
Selanjutnya ada tradisi menyalakan Meriam karbit di Pontianak yang biasanya dinyalakan saat malam takbiran di tepi Sungai Kapuas.
Telasa Topak tradisi asal Madura ini dilaksanakan di hari ketujuh setelah lebaran dengan memakan ketupat bersama sama yang sudah disusun menjadi gunung. Tradisi Bakar Ilo Sanggari dari NTB merupakan tradisi dimana warga setempat membuat lentera yang terbuat dari bambu dan dililit minyak biji jarak untuk dibakar dan dipasang disekitar pekarangan rumah.
Terakhir ada tradisi Binarunduk yang berasal dari Sulawesi Utara, tradisi yang satu ini adalah memakan nasi jaha dalam babu yang sudah dibakar menggunakan serabut kelapa.
