Sri Mulyani Ungkap Lebih dari 80 Persen BBM Bersubsidi Dinikmati Orang Kaya

oleh -178 Dilihat
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Berita Orbit, Jakarta – Dalam rapat kerja IV DPR yang digelar bersama Menteri Keuangan, bappenas, dan bank Indonesia pada Kamis 25 Agustus 2022 kemarin, Sri Mulyani mengungkapkan fakta menarik bahwasanya mayoritas pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi adalah orang kaya.

“Jadi yang orang miskin tadi, dari ratusan triliun subsidi itu, dia hanya menikmati sangat kecil,” katanya.

Dalam keterangannya, Sri menjabarkan jika pertalite dikonsumsi oleh 30 persen orang kaya dan 40 persen solar subsidi digunakan oleh kalangan yang sama maka total anggaran subsidi untuk pertalite menjadi 86 persen di antaranya dikonsumsi oleh 30 persen orang terkaya.

Baca juga: Dipanggil Presiden, Sri Mulyani Sebut Tiga Opsi Tangani Jebolnya Dana Subsidi BBM 

Baca Juga  Hari Kedua Lebaran, Kawasan Puncak Diprediksi Ramai Wisatawan

Kemudian, untuk solar subsidi dari total anggaran Rp 143 triliun, Rp 127 triliunnya dinikmati oleh orang kaya dan dunia usaha. Artinya angka 86 persen dari total subsidi dipakai oleh orang kaya.

Bendahara Negara ini juga menyebut bahwa penjualan BBM subsidi ini salah sasaran dan berakibat pada maknisme penyaluran artinya tidak ada larangan bagi siapapun untuk membeli BBM bersubsidi.

Untuk itu, banyak orang kaya yang menggunakan BBM bersubsidi padahal seharusnya subsidi ini sasarannya ke masyarakat miskin dan rentan miskin. Besarnya anggaran subsidi disebabkan oleh pra orang kaya. Ulah tersebut berdampak pada tingginya harga barang subsidi.

Baca juga: Meski Naik, Harga BBM di Indonesia Masuk Tiga Termurah di Asia Tenggara

Baca Juga  Sri Mulyani Sebut El Nino Picu Target Pertumbuhan Sektor Pertanian Turun

“Memang kalau subsidi melalui barang, dan barang itu dikonsumsi orang mampu, ya kita menyubsidi orang mampu,” tutur Sri Mulyani.

“Memang ada orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap juga menikmati barang itu, tetapi porsinya kecil,” sambungnya.

Akibat penyaluran BBM subsidi yang salah sasaran, volume penjualan bahan bakar menjadi tak terkontrol. Hal itu yang kian memperberat APBN.

Sri Mulyani mengatakan bahwa saat pemerintah menganggarkan subsidi kan kompensasi BBM sebanyak Rp 502 triliun pemerintah sudah mulai menetapkan volume BBM yang mendapat subsidi.

Diketahui, hingga akhir tahun 2022 sebelumnya di batasi kuota pertalite sebanyak 23 juta kiloliter dan solar 15,1 juta kiloliter. Namun di akhir Juli lalu, pertalite yang sudah dipakai mencapai 16,84 kiloliter atau sekitar 73 persen dari total kuota.

Baca Juga  Pekan HAM Digelar di Kota Bogor, Ada Apa Saja?

Sedangkan untuk BBm jenis solar telah dipakai sebanyak 9,88 juta kiloliter atau sekitar 65 persen dari kuota yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kuota solar bersubsidi akan habis pada Oktober dan pertalite akan habis lebih cepat yakni september bulan depan.

“Artinya, tiap bulan 2,4 juta kiloliter (pertalite) habis. Jika (tren) ini diikuti, akhir September 2022 habis (kuota) untuk pertalite,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.