Presiden Rusia Vladimir Putin

Putin Miliki Harta Karun Rp 2.867 Triliun, Konon Tersembunyi di Istana Laut Hitam

Berita Orbit, Jakarta-Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini tengah menjadi sorotan seluruh dunia soal penyerangan Ukraina. Namun, ada yang lebih mencengangkan yakni harta kekayaan Putin yang konon mencapai hingga lebih dari Rp2.867 triliun.

Namun hartanya itu terbilang misterius karena tidak ada yang tahu secara pasti. Bahkan Putin hampir tidak meninggalkan jejak asetnya yang sebagian besar berasal dari properti.

Melansir dari CNN Business, aset tersebut menurut laporan Panama Papers 2016 oleh International Consortium of Investigative Journalists tersembunyi dibalik orang-orang kepercayaan Putin.

Putin disebut memiliki aset tersembunyi di Istana Laut Hitam sebagai kediaman pribadi hingga punya Mega Yacht senilai 100 juta US dolar atau setara Rp1,4 triliun. Di atas kertas, pemimpin Rusia itu terlihat seperti seorang birokrat yang rendah hati.

Baca Juga  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor Hari Ini, Senin 22 Agustus 2022

Tahun 2018 lalu, Putin mengajukan deklarasi memiliki apartemen seluas 800 kaki persegi di St. Petersburg, bersama dengan dua mobil era Soviet dan sebuah truk off-road. Kremlin mengungkapan, pendapatan tahunan sekitar 140.000 US dolar atau sekitar Rp2 miliar tak sebanding jam tangannya yang lebih metereng.

“Koleksi jam tangan Putin terlihat bernilai berlipat ganda dibandingkan gaji resminya,” kata Bill Browder, seorang investor Rusia yang menjadi kritikus sengit Putin kepada CNN 2018 silam.

Browder bahkan bersaksi di depan Senat AS pada tahun 2017 bahwa ia memperkirakan kekayaan pemimpin Rusia itu dalam bentuk aset yang menjadikannya salah satu orang terkaya di bumi.

Namun melacak kekayaan Putin terbukti hampir mustahil. Majalah Forbes sempat mengungkapkan bahwa mencari tahu kekayaan bersih Putin adalah teka-teki paling sulit dalam perburuan harta kekayaan.

Baca Juga  Harga Minyak Alami Kenaikan Bulanan Tertinggi Dalam Setahun

“Tentang di mana aset Putin bersembunyi, badan intelijen dan penegak hukum AS dan Uni Eropa telah melacak asetnya selama bertahun-tahun,” kata seorang pakar anti pencucian uang Ross S. Delston.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *