JAKARTA – Pertamina melalui program Pertamina Peduli memberikan pendampingan dan trauma healing bagi 170 siswa Sekolah Dasar (SD) yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kegiatan ini dipusatkan di posko pengungsian SD Negeri 07 Koto Alam, Kecamatan Palembayan, sejak 19 Desember 2025.
Pendampingan psikologis ini ditujukan bagi siswa kelas 1 hingga 6, guru, serta wali murid. Tujuannya adalah membantu anak-anak kembali ceria, menumbuhkan semangat, dan memulihkan kondisi psikologis mereka pascabencana.
Upaya Pemulihan Berkelanjutan
VP Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk mendukung pemulihan masyarakat di wilayah terdampak. “Apa yang kami lakukan adalah bagian dari program trauma healing, yaitu membantu menghibur dan memberikan kegiatan positif agar anak-anak tetap semangat dan bisa pulih dari kondisi yang mereka alami,” kata Baron dalam keterangan tertulis, Jumat (26/12/2025).
Selain permainan dan aktivitas kreatif, Pertamina juga menyalurkan bantuan berupa peralatan sekolah untuk siswa dan paket sembako bagi orang tua serta wali murid. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit.
Melalui program Pertamina Peduli, perusahaan berkomitmen menghadirkan energi dan semangat untuk negeri, tidak hanya melalui layanan energi tetapi juga aksi sosial kemanusiaan.
Respons Cepat Pascabencana
Baron menambahkan, kegiatan sosial pascabencana yang dilakukan relawan Pertamina Peduli tidak terbatas di Agam, melainkan juga menjangkau wilayah lain yang terdampak di tiga provinsi. Langkah awal penanganan darurat dilanjutkan dengan program pemulihan dan bantuan sosial.
“Kami melihat seluruh elemen bergerak bersama. TNI, Polri, masyarakat, Kementerian/Lembaga, dan BUMN, semua bahu-membahu membantu Indonesia untuk pulih dan menjadi lebih baik ke depannya,” pungkas Baron.
Pertamina, sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan program-program yang berdampak pada Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini sejalan dengan transformasi perusahaan yang berorientasi pada tata kelola, pelayanan publik, keberlanjutan usaha dan lingkungan, serta penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).






