Berita Orbit, Jakarta-Masyarakat diminta terus waspada penularan Covid-19 di awal 2023, hal itu dikatakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menurutnya, belajar dengan pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 biasanya terjadi setelah libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Belum lagi, subvarian Omicron XBB sudah terdeteksi di Indonesia. “Ujiannya nanti kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” ujar Budi melalui siaran pers yang dikutip Senin 24 Oktober 2022.
Dia mengingatkan lonjakan kasus Covid-19 mulai terlihat di sejumlah negara. Misalnya Singapura. Kasus Covid-19 di Singapura sebelumnya berkisar ratusan kini naik menjadi 6.000 per hari. Lebih tinggi dari kenaikan kasus di Indonesia yang tercatat 2.000 kasus per hari.
Di Juli hingga Agustus 2022, kata Budi, hampir seluruh dunia mengalami kenaikan kasus yang tinggi karena varian Omicron B4 dan B5. Sementara di Indonesia, pada bulan tersebut termasuk satu dari beberapa negara seperti India dan Cina yang kenaikannya sangat sedikit.
Dikatakan Budi, hal itu disebabkan karena memang strategi penanganan pandemi di Indonesia relatif baik. Selama enam bulan dari awal tahun itu Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus. Padahal biasanya enam bulan awal merupakan siklus kenaikan gelombang karena ada varian baru.
“Jadi artinya memang Indonesia sudah berhasil menangani pandemi dengan recovery lebih baik. Terutama di bulan Juli hingga Agustus ini masih ada tantangan karena varian baru masih akan tumbuh,” katanya.
Menurut Budi, Indonesia beruntung karena vaksinasi di Indonesia sangat baik. Sekarang sudah 440 juta dosis disuntikkan ke lebih dari 204 juta populasi, sehingga imunitas dari masyarakat membaik.
Ditambah lagi protokol kesehatan di Indonesia relatif lebih konservatif. Sampai sekarang masyarakat masih terbiasa memakai masker, sementara negara-negara lain sudah membuka masker. Itu sebabnya terjadi kenaikan yang cukup tinggi seperti di Singapura.
“Mudah-mudahan nanti di Januari- Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli – Agustus tahun ini. Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” ungkap Budi.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan, dan yang belum vaksinasi booster segera lakukan. Dia menegaskan pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia dan merupakan salah satu pandemi yang paling besar dalam sejarah. Semua negara menghadapi masalah ini bersama-sama.
Indonesia sempat mengalami puncak kasus mencapai hampir 600.000 per hari. Sekarang sudah turun menjadi di bawah 2.000 per hari. Kemudian pasien yang dirawat di rumah sakit sempat mencapai 100.000 orang, sekarang tersisa 3.100 orang. Selanjutnya, kasus kematian di Indonesia juga sempat tinggi mencapai 1.800 orang per hari. Sekarang sudah berhasil turun ke angka 17 sampai 19 orang per hari.
“Jadi itu adalah pencapaian yang kita raih di masa pandemi ini, dan seluruh dunia juga mengakui bahwa pencapaian ini termasuk yang paling baik khususnya di gelombang terakhir varian ommicron BA.4 dan BA.5,” katanya.