Luhut Minta KPK Kurangi OTT karena Bikin Negara Jelek, Ini Kata Wapres Ma’ruf Amin

oleh -60 Dilihat
Bupati Bogor Ade Yasin
KPK

Berita Orbit, Jakarta-Pernyataan Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan soal operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuai sorotan.

Luhut meminta KPK untuk mengurangi OTT karena dianggap membuat image negara menjadi buruk. Karena itulah Luhut mendorong digitalisasi pemerintah untuk menutup celah korupsi.

Namun Wakil Presiden Ma’ruf Amin tampaknya memiliki pendapat yang berbeda. Sebab Ma’ruf menilai penindakan berupa OTT KPK masih diperlukan.

Ma’ruf menilai diperlukan pendekatan trisula untuk mengatasi korupsi, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

“Secara menyeluruh memang yang dilakukan di dunia di mana pun termasuk KPK itu menggunakan pendekatan trisula ini, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan,” ujar Ma’ruf dalam keterangannya di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 21 Desember 2022.

Baca Juga  Jaga Inflasi, Semua Desa di Indonesia Diminta Tanam Cabai dan Bawang

Ma’ruf Amin berpendapat OTT KPK tetap bisa dilakukan selama diiringi dengan pendidikan antikorupsi secara komprehensif.

OTT sendiri merupakan rumusan yang dibuat oleh KPK sebagai bagian dari penindakan. Karena itulah, bila aspek pencegahan dan pendidikan antkorupsi sudah berhasil, maka penindakan bisa diminimalisir.

“Sebenarnya pemberantasan korupsi itu seperti sudah dirumuskan oleh KPK sendiri dilakukan secara komprehensif, dari pendidikan, pencegahan dan penindakan ini sangat berkorelasi,” katanya.

Karena itulah Ma’ruf Amin mendorong supaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi ditingkatkan lagi. “Jadi ini untuk bagaimana supaya bagaimana tidak lagi terjadi penindakan supaya lebih masif ada di pendidikan dan pencegahan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.