Kerangkeng manusia milik bupati langkat

Bupati Langkat Klaim Kerangkeng Manusia Miliknya Diketahui Oleh Aparat

Berita Orbit – Bupati Langkat non-aktif Terbit Rencana Perangin-Angin mengklaim keberadaan kerangkeng manusia di rumahnya adalah rahasia umum, bahkan aparat penegak hukum pun mengetahui soal itu. Hal itu ia sampaikan pasca menjalani pemeriksaan oleh Komnas HAM di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin 7 Februari 2022.

“Kalau laporan tidak, tapi itu sudah umum, tidak dirahasiakan lagi. Iya diketahui (oleh aparat),” kata Terbit Rencana kepada wartawan pada Senin 7 Februari.

Meski mengaku keberadaan kerangkengnya merupakan rahasia umum, Terbit Rencana mengaku tidak pernah meminta izin atau memberi laporan mengenai “pembinaan” kepada otoritas penegak hukum terkait. Pasalnya, kerangkeng itu memang bukan untuk rehabilitasi pengguna narkoba sebagaimana diklaim selama ini.

Baca Juga  Putin dan Erdogan Sepakat Melakukan Perundingan Damai Rusia-Ukraina di Istanbul

Ia mengatakan, kerangkeng itu dibangun jauh sebelum ia menjabat sebagai Bupati pada tahun 2019 lalu. Kerangkeng itu adalah bagian dari usahanya selaku anggota Pemuda Pancasila di Kabupaten Langkat untuk melakukan pembinaan terhadap pengguna narkoba.

“Kalau izin itu bukan tempat rehab, itu pembinaan. Awalnya itu untuk pembinaan organisasi. Organisasi saya sendiri sebagai tokoh Pemuda Pancasila. Supaya bisa menghilangkan pecandu narkoba,” ujarnya.

Ia pun mengakui, dalam pembinaan itu, para penghuni diperintahkan untuk bekerja di kebun sawit miliknya. Ia berdalih itu adalah bagian dari program pelatihan untuk menambah skill penghuni kerangkeng.

“Bukan dipekerjakan, hanya untuk menambah skill keterampilan sehingga mereka bisa memanfaatkan diluar ketika lepas dari pembianaan,” katanya.

Baca Juga  Bukti Pengondisian Laporan keuangan Pemkab Bogor Ditemukan KPK

Terkait dengan dugaan adanya penganiayaan hingga mengakibatkan penghuni kerangkeng tewas, Terbit enggan menjawab dengan lugas. Ia mengaku kerangkeng itu tidak dikelola secara langsung olehnya.

“Itu (penyiksaan hingga meninggal) kita lihat nanti atau bagaimana karena itu bukan pengelolaan kami langsung,” kata Terbit.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *