Beda dengan Cacar Biasa, Ini Gejala Spesifik dari Cacar Monyet

oleh -241 Dilihat
gejala cacar monyet

Berita Orbit, Jakarta-Pembengkakan pada kelenjar getah bening menjadi gejala spesifik yang membedakan penderita cacar monyet atau monkeypox dengan cacar pada umumnya. Hal itu dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril.

“Yang menjadi pembeda ada pembengkakan kelenjar getah bening (Limfadenopati) pada leher dan selangkangan,” kata Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari YouTube di Jakarta, Selasa 24 Mei 2022.

Syahril mengatakan, gejala lain pada cacar monyet ditandai dengan sakit kepala, sakit kepala hebat, demam tinggi, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Pada umumnya virus membutuhkan masa inkubasi selama 6 hingga 16 hari. Tetapi pada kasus lainnya ada yang dapat mencapai 5 hingga 21 hari. “Untuk fase prodromal atau invasi selama 1-3 hari,” katanya.

Baca Juga  Menkumham: Sekarang Konten YouTube Bisa Jadi Jaminan Hutang ke Bank

Jika sudah mencapai tahap erupsi atau fase paling infeksius, kata Syahril, ditandai dengan ruam atau lesi pada kulit, biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras (krusta) atau keropeng lalu rontok.

“Biasanya diperlukan waktu hingga tiga pekan sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok dengan sendirinya,” katanya.

Syahril mengatakan, cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili Poxviridae yang bersifat highly pathogenic. “Cacar monyet termasuk dalam kriteria zoonosis (penyakit hewan),” katanya.

Virus pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958. Sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970 di Kongo.

Baca Juga  Studi Terbaru, Penularan Cacar Monyet Bukan Karena Bersentuhan Kulit

Dia mengatakan, penularannya melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi virus seperti darah, air liur, cairan tubuh, lesi kulit, droplet pernapasan.

“Sejauh ini di Indonesia belum ada laporan kasus cacar monyet dan secara global tidak ada kematian akibat kematian cacar monyet,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.