Berita Orbit, Jakarta-Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth angkat bicara terkait sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang meminta dukungan pemerintah pusat guna menuntaskan delapan program transformasi Jakarta.
Salah satunya berkaitan dengan normalisasi atau peningkatan kapasitas aliran sungai di wilayah lintas provinsi.
“Kenapa Pak Anies baru saat ini meminta bantuan kepada pemerintah pusat? kemana saja selama lima tahun memimpin Jakarta? Selama ini pemerintah pusat selalu berniat mendukung program normalisasi lintas provinsi, tetapi Pak Anies yang tidak mau,” katanya dalam keterangannya, Minggu 17 April 2022.
Menurutnya, sejak dari awal mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjabat, pemerintah pusat selalu mencoba menjalin komunikasi atau kolaborasi dalam membenahi permasalahan di Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu menilai, Anies tidak pernah mengeksekusi program-program yang menjadi unggulannya. Bahkan, dia mengungkapkan, Pemprov DKI tak pernah membebaskan lahan untuk kebutuhan normalisasi sungai Ciliwung. Alhasil program normalisasi mandek.
Alokasi APBN berupa anggaran PEN pun tidak terserap. Padahal, pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), mencairkan dana PEN kepada DKI Jakarta sebesar Rp12,5 triliun pada 2020 lalu.
Dana sebanyak Rp5,297 triliun dialokasikan untuk penanggulangan banjir yang dikerjakan selama tiga tahun dari 2020-2022.
“Anggaran PEN saja dia (Anies) enggak mau di eksekusi dengan maksimal, kerjaannya hanya buat narasi saja. Kalau hanya buat narasi semua orang bisa, sama saja seperti mengarang bebas tapi tidak bisa dieksekusi dan tidak terealisasikan,” katanya.
Selain itu Pemprov DKI diketahui lambat dalam menyerap anggaran PEN, mereka mengaku penggunaan dana PEN dari pemerintah pusat cukup kompleks.
Kent pun berharap kepada Anies tidak malah mem-framing jika kerja sama dengan pemerintah pusat tidak berjalan dengan baik dalam membenahi problem di Jakarta.
“Jangan sekarang menjelang akhir jabatan malah merengek rengek meminta bantuan dari pemerintah pusat, dan jangan ujung-ujungnya malah mem-framing menyalahkan pemerintah pusat, seakan-akan permasalahannya berada di pemerintah pusat jika kerjasama tersebut tidak berjalan dengan baik,” katanya.
Perlu diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta dukungan pemerintah pusat guna menuntaskan 8 program transformasi Jakarta. Salah satunya berkaitan dengan normalisasi atau peningkatan kapasitas aliran sungai di wilayah lintas provinsi.
Dia juga mendorong pelaksanaan pembangunan dan peningkatan tanggul laut, breakwater dan bangunan pengaman pantai lainnya di Kawasan Pesisir Utara Jakarta. Selain itu, masterplan hulu-hilir juga dimatangkan guna pengendalian banjir dapat terlaksana.
Anies berharap dengan dukungan dan kolaborasi pemerintah pusat dapat menjadi stimulus percepatan pembangunan.