Mengenal RS Tertua di Purwasuka

(MP-21/1/21) – RSUD Bayu Asih merupakan rumah sakit tertua di wilayah Purwakarta, Karawang, Bekasi dan Subang dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat Purwakarta dan sekitarnya.

Diresmikan tanggal 18 Oktober 1930 oleh Gubernur Jenderal ACD de Graeff, Pastoor Van den Brug, dr. Dake dan dr. Bosman.

Berdiri diatas tanah seluas 5 (lima) hektar dan luas bangunan 5000 m2, memiliki komponen pelayanan yang sangat mendasar, yaitu: rawat jalan, rawat inap yang terdiri dari 7 (Tujuh) bangsal (belum terbagi menjadi spesialistik), bengkel, apotik, sekolah juru kesehatan dan asrama.

Merupakan sebuah rumah sakit yang sangat dibanggakan dan dibuat oleh Nederlandsch Zendings Vereeniging untuk Pemerintah (Hindia Belanda), diberi nama : “Bajoe Asih“ yang mempunyai arti : “Pemeliharaan didalam  kekuatan derma pengasihan “.

Baca Juga  Covid-19 Naik Lagi, Warga Arab Saudi Dilarang Bepergian ke Indonesia

RSUD Bayu Asih berlokasi ditengah kota Purwakarta, sehingga mempunyai aksesibiliti mudah dijangkau dari segala arah.
RSUD Bayu Asih pada awalnya dikelola oleh Yayasan GKP (Gereja Kristen Pasundan).
Sejak tahun 1965 dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta.

Dalam pengelolaan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, kepemimpinan rumah sakit telah berganti beberapa kali, dan kini dikepalai oleh dr. Agung Darwis.

Terkait dengan wabah Covid-19, RSUD Bayu Asih Purwakarta Jawa Barat menutup Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk pelayanan pasien umum. Saat ini IGD hanya dikhususkan untuk pasien covid 19.Lantaran, kasus Covid-19 di Purwakarta terus meningkat hingga terjadi lonjakan pasien positif. Hal ini membuat ruang isolasi di rumah sakit menjadi penuh, RSUD Bayu Asih terpaksa menutup IGD untuk pelayanan Pasien umum.

Baca Juga  Jadi Simbol Toleransi, Wapres Resmikan 6 Rumah Ibadah di Universitas Pancasila

Direktur Utama RSUD Bayu Asih, Agung Darwis mengatakan pihaknya kewalahan dan terpaksa menutup sementara layanan IGD untuk pasien umum dan hanya melayani pasien dengan gejala Covid-19. dan pihak rumah sakit tengah meminta kerja sama dengan pihak lain terutama rumah sakit swasta agar bersedia menampung perawatan pasien Covid-19 dengan gejala.

Berdasarkan kondisi tersebut tersebut, diharapkan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tetap menjalankan program-program adaptasi kebiasan baru yang berkaitan dengan perubahan perilaku seperti tak lupa memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun (3M).

Dan juga menghimbau masyarakat agar dapat melindungi diri sendiri dan membantu mencegah penyebaran virus covid-19 kepada orang lain. (Sumber: Tribun dan Media Indonesia)

Baca Juga  Update Korban Gempa Cianjur Bertambah Jadi 162 Jiwa, Mayoritas Anak-Anak