BNPB Catat 3.207 Bencana di Indonesia
Berita Orbit, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan hingga November 2022, Indonesia dilanda sekitar 3.207 bencana alam.
Dari jumlah tersebut, 95 persen merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga tanah longsor.
“Sampai dengan November 2022, bencana yang terjadi di Indonesia ini sekitar 3.207 kali. Dan itu sekitar 94-95 persen didominasi bencana hidrometeorologi basah,” kata Suharyanto usai mengikuti Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (9/11).
Menurut dia saat ini banjir terjadi hampir di seluruh Indonesia. Ia mencontohkan, beberapa waktu terakhir banjir terjadi di hampir seluruh wilayah Pulau Sumatera.
Menurut dia, saat ini hanya wilayah-wilayah di kawasan Indonesia Timur yang relatif tidak banyak terjadi banjir.
“Seluruh Pulau Sumatera sudah banjir. Di Aceh itu rata-rata semua kabupaten sudah banjir. Jawa semuanya, Kalbar, Kalteng juga banjir,” tuturnya.
Di sisi lain, Suharyanto berharap seluruh pemangku kepentingan mulai mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. BMKG sebelumnya memprediksi cuaca ekstrem akan terjadi sepanjang November 2022 hingga Februari 2023.
Namun demikian, puncak musim hujan diprediksi baru akan terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
“Ini belum puncak, kepala BMKG sampaikan puncak hujan justru Desember-Januari. Mudah-mudahan dengan apel ini semua yang terkait dengan penanggulangan bencana baik tingkat daerah, pusat, sudah siap segala sesuatunya,” kata dia.
“Baik dari segi personel, peralatan, maupun piranti-piranti lunak. dan pada saat tahap tanggap darurat ini betul-betul bisa masuk ke sasaran secepat-cepatnya,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendyjuga memperkirakan intensitas bencana di Indonesia akan makin meningkat di tiga bulan ke depan.
“Karena tiga bulan ke depan intensitas bencana akan diperkirakan semakin meningkat,” kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan prediksi itu tak lepas dari potensi curah hujan di Indonesia akan mencapai puncaknya pada Desember 2022 hingga Januari 2023. Karena itu, Ia meminta semua elemen siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa datang tiba-tiba.