Biogas dari kotoran sapi

Petani Boyolali Kembangkan Energi Terbarukan Lewat Kotoran Sapi

Berita Orbit, Jakarta-Pertamina terus mendorong inovasi energi baru terbarukan melalui Program Desa Energi Berdikari. Hal itu dilakukan sebagai upaya menghadirkan energi bersih dan ramah lingkungan.

Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading di Dukuh Padokan, Desa Sawahan, Ngemplak, Kabupaten Boyolali mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang digunakan sebagai bahan bakar memasak.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan program tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar lokasi operasi Pertamina, khususnya Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sumarmo yang berada di Kabupaten Boyolali.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kami ingin menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat yang ada di sekitar lokasi operasi kami sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan dan ekonominya, salah satunya kepada kelompok tani ternak yang kami bina melalui program CSR,” katanya.

Baca Juga  Presidensi G20 Jadi Momen Pemerintah Pamerkan Potensi EBT di Indonesia

Baca Juga: Sumber Energi Berlimpah, Indonesia Berpeluang Besar Produksi EBT

Brasto menjelaskan Pertamina bersama kelompok ternak sapi tersebut telah mengembangkan inovasi energi baru terbarukan dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas untuk bahan bakar memasak.

“Sebelumnya bahan bakar biogas hanya mereka operasikan di lokasi ternak saja, namun saat ini kami memberikan pelatihan bagaimana biogas yang dihasilkan dapat dimasukkan ke dalam suatu wadah agar bisa digunakan di rumah masing-masing untuk memasak, yaitu dengan memanfaatkan bekas ban mobil truk yang tidak terpakai,” katanya.

Selain memberikan dampak perbaikan kualitas lingkungan, menurut Brasto, pemanfaatan bahan bakar biogas tersebut juga mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Baca Juga  Energi Baru Terbarukan jadi Incaran Para Pengusaha untuk Investasi

“Selain bahan bakar yang lebih ramah lingkungan juga menciptakan penghematan biaya kebutuhan rumah tangga yang semula dibutuhkan untuk membeli bahan bakar untuk memasak,” katanya.

Baca Juga: PII Berperan Penting dalam Pencapaian Energi Bersih dan Teknologi Pintar

Suranto selaku Ketua Kelompok Tani JSN Cengkir Gading menjelaskan, dalam kurun waktu satu terakhir kelompoknya mampu memperoleh penghematan dari penggunaan biogas untuk kebutuhan operasional peternakan setidaknya Rp 144 ribu setiap bulan.

“Ke depan setidaknya 42 anggota kelompok kami akan mulai memanfaatkan biogas ini untuk kebutuhan di rumah tangga kami masing-masing,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *