Kepala BMKG Ungkap Gempa di Nias Selatan Bisa Capai Magnitudo 8,9  

oleh -3598 Dilihat
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

Berita Orbit, Nias Selatan-Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gempa Nias Selatan pagi ini berada di zona Megathrust yang skenario terburuknya M 8,9. Tapi dirinya menegaskan hal itu bukan prediksi dari BMKG tapi sebagai mitigasi bencana.

Dwikorita awalanya menjabarkan pusat gempa Nias Selatan pagi ini berada di laut. Dan, lokasinya berdekatan dengan gempa besar pada tahun 1797 dengan magnitudo 8,5.

“Jadi gempa saat ini lokasinya berdekatan dengan gempa yang terjadi sekitar 25 tahun yang lalu. Diperkirakan magnitudonya saat itu 8,5 jadi lebih besar dari saat ini,” kata Dwikorita, Senin 14 Maret 2022.

Ia mengatakan sepanjang sejarah, gempa yang terjadi di lokasi tersebut sebanyak 16 kali. Beberapa di antaranya mengakibatkan ratusan orang meninggal. Adapula gempa yang menyebabkan tsunami pada tahun 1797 dan tahun 2009.

Baca Juga  Adinda Azani Dapat Kado Istimewa, Dilamar Pacar di Hari Ulang Tahun

“Jadi zona atau segmen Mentawai ini segmen yang aktif. Terjadi beberapa kali gempa-gempa yang tercatat dan yang terjadi hari ini juga di segmen Mentawai tetapi bagian Siberut,” kata Dwikorita.

Dwikorita mengatakan para pakar gempa telah memperhitungkan jika terjadi pergerakan pada segmen Megathrust. Skenario yang terburuk yakni gempa bisa terjadi mencapai M 8,9.

Para pakar gempa telah memperhitungkan apabila segmen Megathrust ini bergerak, maka pada kondisi skenario terburuk magnitudonya dapat mencapai 8,9. Tapi alhamdulillah pagi hari ini magnitudo 6,7 bukan magnitudo 8,9.

“Magnitudo 8,9 itu adalah perkiraan maksimum yang dapat terjadi berdasarkan perhitungan panjang segmen dan kecepatan pergerakan di bidang pergeseran,” katanya.

Baca Juga  Kembangkan Ekonomi Digital Khusus Startup Sektor Pertanian

Terkait gempa Magnitudo ini, kata dia merupakan mitigasi bencana. Apabila sewaktu-waktu terjadi perlu diwaspadai dengan cara menyiapkan tata ruang yang benar-benar memperhatikan potensi guncangan tanah.

Ia Dwikorita mengatakan sudah melakukan pemetaan zona mana yang akan terguncang kuat jika gempa terjadi di titik yang sama. Dia meminta ada perhatian pada bangunan di zona-zona yang teridentifikasi sebagai zona bahaya.

“Jadi angka 8,9 bukan ramalan, bukan prediksi tapi angka untuk mitigasi menyiapkan tata ruang building coat dan langkah mitigasi lainnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.