45 Ribu Hektar Pertanian Organik Bakal Digarap Bali

oleh -82 Dilihat
Pertanian organik

Berita Orbit, Bali-45 ribu hektare tanah pertanian organik sedang digarap oleh provinsi Bali. Gubernur, Wayan Coster menargetkan seluruh pertanian di wilayahnya mampu menggunakan sistem pertanian organik yang ramah terhadap lingkungan.

“Bali saat ini tengah gencar menyelenggarakan sistem pertanian organik yang diatur dalam perda nomor 8 tahun 2022. Dari 70.000 hektar sawah yang ada, 40.000 hektar di antaranya ditargetkan sudah organik,” ujar Wayan Coster.

Selain sawah, kata Wayan, sistem pertanian organik juga sudah menjalar sampai ke subsektor perkebunan. Di Bali, lahan kebun organik sudah mencapai 154 ribu hektare dari total lahan yang ada sekitar 200 ribu hektar.

“Bahkan di tahun depan, baik sawah maupun kebun ditargetkan sudah organik semua. Dan kami bertekad semua pertanian Bali harus total organik menjadi pulau organik agar menghasilkan pangan yang sehat dan berkualitas serta tidak menimbulkan polusi bagi lingkungan tidak merusak lingkungan,” katanya.

Baca Juga  Presiden Jokowi ingin Indonesia Menjadi Bagian dalam Rantai Pasok Kesehatan Global

Tak hanya itu, Wayan juga menyampaikan saat ini ada pergerakan warga Bali terhadap hilirisasi pertanian dengan melakukan berbagai macam pengolahan pangan sehat berbasis kearifan lokal yang bisa menambah nilai ekonomi masyarakat setempat.

“Kami telah melakukan inisiasi pengembangan industri olahan untuk menghasilkan nilai tambah perekonomian yang berbasis pada kearifan lokal,’ katanya.

Dirinya berharap pertanian akan memberi kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan perekonomian Bali dan akan membuat Bali lebih Mandiri dalam bidang perekonomian.

Untuk diketahui, sektor pertanian di Provinsi Bali masuk dalam skala prioritas program utama dan tertuang dalam enam pilar ekonomi Bali. Pertanian menduduki urutan pertama di atas sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga  Sekolah di Jateng dan Bali Hentikan Sementara PTM 100 Persen

“Keenam adalah sektor pariwisata berbasis budaya berkualitas dan bermartabat,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa sektor pertanian selama ini adalah jawaban pasti dalam menghadapi berbagai persoalan dunia. Karena itu, membangun pangan harus dimulai dari kebersamaan. Termasuk melibatkan banyak anak muda dalam membangun pertanian modern.

Sebagai contoh, kata Mentan, saat ini banyak wirausaha muda di sektor pertanian yang melalui kreativitasnya dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian, baik melalui kualitas, keamanan, fungsi, maupun penciptaan produk olahan baru yang sesuai dengan preferensi konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.