Rayan, Bocah Yang Terjebak 5 Hari Di Dalam Sumur Meninggal Dunia

oleh -593 Dilihat
tampilan wajah Rayan Oram, bocah yang meninggal dunia setelah terperosok ke dalam sumur.

Berita Orbit – Tidak kurang dari 5 hari tim penyelamat berjibaku menyelamatkan Rayan Oram, bocah 5 tahun yang terperosok ke dalam sumur sedalam 32 meter di desa Ighran, Kota Bab Berred, wilayah Pegunungan Rif, Maroko sejak Selasa 1 Februari 2022. Namun, nyawa Rayan tidak terselamatkan, hal itu dipastikan oleh Raja Maroko Mohammed IV pada Sabtu malam kemarin.

“Menindaklanjuti kecelakaan tragis yang mengorbankan nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menghubungi orang tua anak yang meninggal setelah jatuh ke sumur tersebut,” demikian pernyataan tertulis istana kerajaan dikutip dari BBC.

Dikatakan, Rayan meninggal dunia hanya beberapa saat sebelum berhasil ditemukan dan dikeluarkan dari dalam sumur.

Baca Juga  44 Kapal Terbakar di Pelabuhan Cilacap, Kerugian Capai Rp130 Miliar

Duduk Perkara

Kejadian ini bermula kala Rayan mengikuti ayahnya yang bekerja memperbaiki sumur di desa Ighran, Kota Bab Berred, wilayah Pegunungan Rif, Maroko. Seketika ia lengah dan Rayan terperosok ke dalam sumur sedalam 32 meter melalui sisi yang tak tertutup.

“Saya belum tertidur sekejap pun,” kata ayah Rayan.

Direktorat Perlindungan Sipil Maroko langsung melaksanakan operasi penyelamatan. Pada hari Kamis 3 Februari 2022, kamera diturunkan dan menampilkan gambar Rayan yang masih hidup dan masih sadar. Namun, itu adalah saat terakhir kondisi Rayan diketahui.

Selain itu, tim penyelamat juga menurunkan oksigen, panganan, dan minuman, tapi tidak diketahui apakah Rayan mampu menggunakan itu semua atau tidak.

Baca Juga  H-3 Lebaran Harga Daging Sapi Tembus Rp 170 Ribu

Kondisi tanah yang berbatu dan berpasir membuat rencana membuka lobang sumur menjadi sangat berbahaya.

Akhirnya, regu penyelemat menggunakan buldozer untuk memangkas parit besar di sebelah sumur. Idenya adalah, jika parit tersebut telah mencapai kedalaman yang sama dengan Rayan, maka akan dilakukan penggalian secara horizontal untuk mencapai tubuh Rayan.

Operasi penyelamatan harus ditunda beberapa kali untuk memastikan penggalian tetap aman, tidak ada tanah yang runtuh, juga untuk memasukkan pipa komunikasi yang menghubungkan tim penyelamat di dalam sumur dan di permukaan.

Ratusan orang pun berkumpul di sekitar lokasi penyelamatan. Mereka berdoa, berzikir, dan bersolawat memohon keselamatan Rayan. Seorang warga bernama Hafid El-Azzouz mengatakan mereka hadir “untuk menunjukkan solidaritas bersama anak tersebut, yang merupakan kesayangan bagi warga Maroko dan seluruh dunia,”

 

 

Baca Juga  DPRD Morowali Bahas 14 Raperda di Rapat Paripurna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.