PT IMIP : Pengelola Kawasan Industri Nikel Terbesar di Indonesia
Berita Orbit, Morowali – Salah satu ikon Kabupaten Morowali adalah industri nikelnya yang sedang berkembang pesat. Salah satu motor utama penggeraknya adalah PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), tapi masih sedikit orang yang mengetahui apa itu PT IMIP, di mana lokasinya, siapa pemiliknya,
Tuhan menganugerahkan Indonesia dengan limpahan nikel yang amat besar. Kementerian ESDM dalam booklet Peluang Investasi Nikel Indonesia (2020) mengklaim bumi Indonesia mengandung 72 juta ton nikel atau sekitar 52 persen cadangan nikel yang ada di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebagian besar berada di bumi Sulawesi, salah satunya di Morowali, Sulawesi Tengah.
Potensi itu sangat penting untuk dimanfaatkan, apalagi kebutuhan atas nikel semakin tinggi.
Untuk itu, Morowali Industrial Park didirikan di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Seiring dengan pembangunan kawasan industry tersebut, didirikan juga PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) untuk pengelola kawasan industri nikel tersebut. Perusahaan ini menyediakan sarana dan prasarana industri sehingga produk-produk turunan dari industri pengolahan nikel yang ada di wilayah Morowali memiliki daya saing dan Kabupaten Morowali dapat berkembang menjadi pusat industri nikel dunia.
Saat ini, setidaknya ada 25 perusahaan yang beroperasi di kawasan PT IMIP, selain itu terdapat 37.701 tenaga kerja lokal dan 5.900 tenaga kerja asing yang bekerja di sana. Selain perusahaan, di kawasan itu juga terdapat permukiman karyawan, politeknik, sekolah, klinik, hingga bandara dan pelabuhan.
Siapa Pemilik PT IMIP?
PT IMIP pertama kali didirikan pada 19 September 2013 dengan modal dasar 40 juta dollar AS. Adapun pemegang saham mayoritas PT IMIP adalah perusahaan asal Tiongkok, Shanghai Decent Investment (Group) yang menguasai 49,69 persen saham, PT Sulawesi Mining Investment menguasai 25 persen saham, dan PT Bintang Delapan Investama menguasai 25,31 persen saham.
Shanghai Decent Investment (Group) adalah perusahaan yang memang bekerja menggelontorkan dana segar bagi industri bahan mentah dan industri baja di berbagai belahan dunia.
Sementara PT Sulawesi Mining Investment adalah perusahaan yang didirikan oleh Shanghai Decent Investment dan PT Bintang Delapan Investama.
PT Bintang Delapan sempat diisukan dimiliki oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, tapi isu itu dibantah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU), saham PT Bintang Delapan dimiliki oleh PT Panca Metta (35%), PT Meltapratama Perkasa (35%), Halim Mina (20%) dan Hamid Mina (10%). Lebih lanjut, saham PT Panca Metta sendiri dikuasai oleh Halim Mina (70%) dan Husin Ali (30%), sementara saham PT Meltapratama dikuasai oleh Halim Mina (99,90%) dan Aprilia Astena (0,10 persen).
Bagaimana Sejarahnya?
Pada mulanya, kawasan Morowali terkenal dengan industri penambangan ore/bijih. Namun, seiring dengan pengesahan Undang-Undang Mineral dan Batubara nomor 4 tahun 2009, maka pada tahun 2014 seluruh kegiatan penambangan dan ekspor ore/bijih dilarang, sejumlah izin usaha pertambangan (IUP) pun dicabut.
Pada 16 Juli 2013, PT. Bintang Delapan Mineral menggandeng investor dari China untuk membangun smelter berkapasitas 300 ribu ton NPI per tahun dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 3×65 megawatt di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi dengan total nilai investasi 628 juta dolar AS. Proyek itu akhirnya rampung pada Januari 2015 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Mei 2015.
Berapa Sumbangan PT IMIP Bagi Pendapatan Negara?
Pendirian smelter ini menandai lahirnya kawasan industri PT. IMIP. Setidaknya, saat ini sudah ada 25 perusahan yang bergerak di bidang industri nikel dari hulu ke hilir telah beroperasi di area PT Indonesia Morowali Industrial Park. Total investasi sebesar 10,2 miliar dolar AS telah digelontorkan.
CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus mengatakan pajak dan royalti yang diberikan perusahaan kepada negara pada 2020 berjumlah Rp 5,38 triliun. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2019 yaitu 4,68 triliun.
Berikut jumlah setoran pajak dan royalti dari PT IMIP sejak beroperasi tahun 2015 :
2015 : Rp 306 miliar
2016 : Rp 885 miliar
2017 : Rp 2,1 triliun
2018 : Rp 4 triliun
2019 : Rp 4,68 triliun
2020 : Rp 5,37 triliun.