NATO Kutuk Pengakuan Rusia Atas Kemerdekaan Donestk dan Luhansk

Berita Orbit, Brussel – Kepala Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengutuk keputusan Preisden Rusia Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan dua wilayah di timur Ukraina yang dikuasai oleh pemberontak, Luhansk dan Donetsk pada Senin 21 Februari 2022 kemarin.

“Saya mengutuk keputusan Rusia yang mengakui proklamasi kemerdekaan sepihak dari Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk,” kata Stoltenberg dalam pernyataan resminya pada Selasa 22 Februari 2022 dilansir dari Moscow Times.

Menurut Stoltenberg, tindakan Rusia ini telah secara lebih lanjut merusak kedaulatan dan integrasi wilayah Ukraina. Keputusan itu pun dianggap langkah mundur dari penyelesaian konflik Rusia-Ukraina dan negara barat, serta pelanggaran terhadap Protokol Minsk yang ditandatangani juga oleh Rusia.

Baca Juga  Ketua Panpel Arema FC Disanksi Seumur Hidup

Langkah itu pun dinilai bagian dari menyiapkan dalih untuk menginvasi Rusia.

“Moskow terus saja menyiram minyak ke atas bara konflik di timur Ukraina dengan menyediakan dukungan finansial dan militer kepada kelompok separatis,” kata dia.

“Ini pun, sekali lagi, adalah upaya untuk menyusun dalih untuk menyerang Ukraina”.

Stoltenberg mendesak Rusia untuk “memilih jalur diplomasi” dan menarik sekitar 150 ribu tentaranya yang bersiaga di perbatasan Ukraina, yang disebut-sebut negara barat sebagai persiapan untuk serangan.

Dia pun menegaskan Ukraina bukanlah negara anggota NATO sehingga NATO tidak akan mengirim pasukannya jika Rusia menyerang Ukraina.

Meski begitu, Amerika Serikat dan negara sekutu lainnya telah mengirim bantuan suplai, persenjataan untuk Ukraina. Selain itu, mereka pun telah menyiagakan pasukan di negara tetangga Ukraina yang menjadi anggota NATO.

Baca Juga  Berikut Ini Pembagian Grup Piala Dunia 2022

Rusia Akui Kemerdekaan DPR dan LPR

Pada Senin 21 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan dua provinsi di bagian timur Ukraina, antara lain Republik Rakyat Lugansk (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk. Kedua provinsi itu berada di timur Ukraina dan dikuasai oleh separatis pro Rusia.

Keputusan itu diambil setelah Dewan Keamanan Rusia menggelar pertemuan luar biasa membahas situasi terkini di perbatasan dengan Ukraina.

“Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang telah lama tertunda — untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan DPR dan LPR,” kata Putin dalam pidatonya.

Dalam kesempatan itu Putin dan pimpinan kedua “republik” juga menandatangani Perjanjian Persahabatan, Kerja Sama, dan Membantu antara Rusia dan LPR dan DPR.

Baca Juga  Makin Jelas, Wendy Walters Isyaratkan Kebenaran Perselingkuhan Reza Arap

Putin menyebut langkah itu adalah upaya untuk menjamin keamanan Rusia setelah upaya lainnya diabaikan negara-negara barat.

Hal itu menyusul pelanggaran atas Protokol Minsk tentang gencata senjata yang dilakukan Ukraina. Putin mengklaim, pihak Ukraina setiap hari menyerang permukiman Donbas, Ukraina.

Kondisi itu diperparah dengan NATO yang berekspansi ke wilayah Timur. Menurut Putin, hanya tinggal urusan waktu Ukraina akan bergabung dengan NATO dan organisasi pimpinan Amerika Serikat itu mendirikan pangkalan militer di Ukraina sehingga menjadi ancaman signifikan bagi keamanan Rusia.

“Dalam kondisi seperti itu, Rusia memiliki hak untuk mengambil tindakan pembalasan untuk memastikan keamanannya sendiri,” kata Putin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *