Kenali Empat Modus Penipuan Pelaku Begal Rekening

oleh -106 Dilihat
Begal rekening makin marak. Nasabah diminta untuk tidak mudah memberi data pribadi (ilustrasi/net)
Begal rekening makin marak. Nasabah diminta untuk tidak mudah memberi data pribadi (ilustrasi/net)

Berita Orbit, Bogor – Pada Senin 20 Juni 2022 tagar Awas Begal Rekening trending satu di Twitter. Pasalnya, saat ini marak terjadi penipuan yang disebut sebagai begal rekening. Dimana, pelaku dapat mengakses rekening korban dengan beberapa modus yang lebih dulu sudah dilakukan. untuk itu, banyak masyarakat yang khawatir akan kasus ini.

Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia membagikan 4 jenis modus Sosial Engineering, berikut empat modus penipuan pelaku begal rekening :

1. Pemberitahuan Perubahan tarif Transfer bank

Modus yang pertama ini pelaku akan berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi mengenai perubahan tarif transfer pada korban kemudian pelaku akan meminta korban untuk mengisi link formulir dengan data pribadi seperti PIN, OTP dan password.

Baca Juga  What to See Right Now in New York Art Galleries

Baca Juga: Begal Rekening Kian Marak, Bank Indonesia Imbau Soal Data Pribadi

2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas

Yang kedua, pelaku akan menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas, pada saat itulah pelaku melancarkan aksinya dengan merayu dan memberikan promosi. Pelaku juga akan meminta korban memberikan data pribadinya seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC serta password.

3. Akun Layanan Konsumen palsu

Ketiga, pelaku akan menggunakan akun sosial media palsu dengan mengatasnamakan bank. Akun tersebut muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhan dengan mengarahkan korban ke website palsu atau meminta korban memberikan data pribadinya.

Baca Juga  Begal Rekening Kian Marak, Bank Indonesia Imbau Soal Data Pribadi

4. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai

Terakhir, penipu akan menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan yang rumit sehingga pelaku dapat meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.

Dari keempat modus tersebut, rata-rata diantaranya pelaku mencari cara agar mendapat data pribadi korban agar dapat diakses.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.