Kembangkan Kampung Perikanan, Masyarakat NTT Dilatih Budidaya hingga Olahan Ikan

oleh -237 Dilihat
sektor perikanan

Berita Orbit, Jakarta-Kampung Perikanan Budidaya Berbasis Komoditas Ekspor dan Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya berbasis kearifan lokal mulai dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Upaya tersebut dilakukan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dengan menggelar kegiatan Pelatihan Budidaya Kepiting Cangkang Lunak (Soka) di Kabupaten Sikka dan Pelatihan Pengembangan Usaha Olahan Ikan di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan itu, diselenggarakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, pada 27 – 28 Mei 2022 lalu secara blended learning. Kegiatan diikuti 300 peserta dari tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, menyampaikan KKP telah menetapkan program prioritas sebagai upaya perbaikan rantai nilai dari hulu ke hilir.

Baca Juga  Desa Tertinggal di NTT bakal Terang Benderang Terapkan Energi Terbarukan

baca juga: Penangkapan Ikan Terukur Bangkitkan Sektor Perikanan di Maluku Utara

Potensi Perikanan di Gorontalo Bakal Dikembangkan untuk Sejahterakan Para Nelayan

Pada 2022, KKP telah menetapkan untuk akselerasi tiga program prioritas yaitu kebijakan penangkapan ikan terukur, pengembangan kampung budidaya berbasis komoditas ekspor, dan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal serta Kampung Nelayan Maju.

“Sejalan dengan program tersebut, melalui kegiatan pelatihan ini BRSDM terus meningkatkan kompetensi SDM sebagai upaya pencapaian program tersebut,” katanya.

Potensi sumber daya kelautan dan perikanan di NTT memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga perlu adanya pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan khususnya pada kegiatan budidaya kepiting cangkang lunak dan olahan hasil perikanan.

Baca Juga  Mampu bersaing, Rumah Tahan Gempa RI Berpotensi Ekspor

Sebagai komoditas yang diminati pasar domestik maupun ekspor, kepiting cangkang lunak (soka) memiliki keunggulan yakni kandungan nutrisi yang cukup baik untuk kesehatan dan tulang cangkangnya pun dapat dikonsumsi.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati, mengatakan permintaan kepiting pada musim tertentu kian meningkat sehingga budidaya kepiting cangkang perlu dikembangkan.

Ia juga menyampaikan, untuk memiliki nilai tambah produk hasil perikanan dapat dimanfaatkan dengan diolah menjadi beragam olahan.

baca juga : Gandeng Korsel, Indonesia Perkuat Kerja Sama Jaminan Mutu Hasil Perikanan

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan menekan angka stunting.

Baca Juga  Kabar Baik Ni! LRT Jabodebek Beroperasi Agustus 2022

“Pelatihan ini merupakan bentuk dukungan BRSDM dalam menyukseskan program Gemarikan guna meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional yang pada 2022 KKP mentargetkan sebesar 59,53 kg per kapita setara ikan utuh segar,” katanya.

Pelatihan itu diinisiasi Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat. Pihaknya mengatakan, potensi NTT yang cukup besar perlu dimanfaatkan sehingga adanya pelatihan ini menjadi upaya untuk mengembangkan potensi yang ada di NTT.

“Potensi perikanan di wilayah NTT sangat kaya, namun pangsa pasarnya masih sedikit. Alhamdulillah hari ini diadakan pelatihan kepada masyarakat supaya hulu ke hilirnya bisa termanfaatkan dengan baik. Saya mengharapkan kegiatan semacam ini masih bisa terus dilaksanakan. Terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memfasilitasi kegiatan ini,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.