Kapolsek Astana Anyar Dipastikan Selamat dari Ledakan Bom Bunuh Diri

Berita Orbit, Jakarta – Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo memastikan bahwa Kapolsek Astana Anyar, Kompol Fajar Hari Kuncoro selamat dari bom bunuh diri yang meledak di kantornya pada Rabu (7/12).

Ibrahim menyebut Kapolsek tidak berada di lokasi saat bom meledak di Polsek Astana Anyar.

Menurutnya, Kapolsek kala itu sedang berada di Polrestabes Kota Bandung untuk mengawal aksi unjuk rasa.

“Pada saat kejadian Kapolsek sedang melakukan pengamanan unjuk rasa di Polrestabes. Jadi pada saat kejadian memang Pak Kapolsek tidak berada di TKP,” kata Ibrahim di TKP, Rabu (7/12) malam.

Kapolsek, menurut dia, berada di Polrestabes bersama sejumlah personel dari beberapa Polsek lain untuk membantu mengamankan aksi unjuk rasa.

Baca Juga  Soal 407 Mahasiswa di Bandung Idap HIV, Ini Kata Kemenkes

Ibrahim pun mengakui, jumlah personel yang berkurang di Polsek, membuat pelaku bom bunuh diri akhir bisa lolos dari penjagaan.

“Gabung dengan beberapa Polsek yang lain. Ini kemudian anggota di sini saja yang berada di TKP yang terkena kejadian ini,” katanya.

Saat kejadian, menurut Ibrahim, pelaku atas nama Agus Sujatno itu menerobos gerbang Polsek yang terbuka dan tanpa penjagaan saat apel pagi yang diikuti sisa personel Polsek Astana Anyar.

Agus menerobos sambil mengayunkan golok ke arah anggota Polsek yang tengah mengikuti apel. Bersamaan dengan ayunan golok dari Agus itulah, bom yang ia bawa di tas ransel miliknya meledak.

“Pada saat mengayunkan golok itulah terjadi ledakan tersebut,” ucap Ibrahim.

Baca Juga  Gaet Pukesmas dan Komunitas Lokal, Program PPM PT Vale Gencarkan Literasi Tanaman Herbal

Bom bunuh diri di Astana Anyar menewaskan seorang anggota Polsek atas nama Aiptu Sofyan, dan membuat sembilan lainnya luka-luka. Seorang warga sipil turut menjadi korban dalam serangan itu.

Sementara, Agus yang menjadi pelaku tewas di tempat dengan lubang di bagian punggung akibat efek ledakan. Agus merupakan eks napiter yang baru bebas pada 2021. Dia sebelumnya ditahan karena menjadi perakit bom Cicendo pada awal 2017.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *