Jadi Buron Dalang Penembakan Istri Sendiri, Kopda Muslimin Tewas Setelah Muntah-Muntah di Rumah Orangtua

oleh -139 Dilihat

Berita Orbit, Jawa Tengah – Seorang oknum TNI Kopda Muslimin, terduga dalang pembunuhan istrinya sendiri, ditemukan tewas di rumah orang tuanya di di Kelurahan Trompo, Gang Adem Ayem, Kecamatan Kendal, Kendal. Dia meninggal dunia setelah muntah-muntah.

“Kopda Muslimin diketahui muntah-muntah, lalu meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy dikutip detikcom, Kamis 28 Juli 2022.

Kopda Muslimin diketahui tiba di rumah orang tuanya pukul 06.30 WIB, kabar meninggalnya Kopda Muslimin dikonfirmasi oleh Kapolresta Semarang Kombes Irwan Anwar.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat Tempur T-50i Tewaskan Satu Orang Pilot TNI AU

“Iya, betul, betul, informasi tersebut betul,” kata Irwan.

Baca Juga  Sudah Final, Kemenhan Tak Akan Copot Pangkat Letkol Tituler Deddy Corbuzier

Diketahui sebelumnya, kasus penembakan istri Kopda Muslimin yang terjadi pada 18 Juli 2022 lalu berawal dari korban yang baru saja pulang bersama anaknya mengendarai motor, setibanya di jalan Cemara 3 Kota Semarang korban ditembak sebanyak dua kali dan pelaku langsung kabur.

Akibat tembakan tersebut, korban mendapatkan luka dibagian perut dan langsung dilarikan ke Rumah sakit. Dalam kejadian ini anak korban tidak mengalami luka hanya saja saat ini masih dalam pendampingan oleh beberapa pihak.

Ternyata kasus penembakan ini dilatar belakang oleh Kopda Muslimin yang membayar pembunuh bayaran untuk menembak istrinya, dirinya memerintahkan sebuh komplotan untuk membuntuti dan melakukan eksekusi penembakan tepat di depan rumah korban.

Baca Juga  Keracunan, Ini Kronologi Kematian Kopda Muslimim

“Dua orang (eksekutor) membuntuti korban saat korban menjemput anaknya, dilakukan eksekutor sebanyak dua kali tembakan. Tembakan pertama disinyalir tidak mematikan,” kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi

Kopda Muslimin membayar hingga Rp120 Juta pada empat pelaku untuk membunuh istrinya, pembayaran tersebut dilakukan saat sedang menemani istrinya yang di rawat di rumah sakit setelah ditembak.

“Korban dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit suami korban melakukan peneleponan kepada eksekutor dengan dilakukan untuk memperoleh transaksi uang hasil pelaksanaan kegiatan. Kemudian suami korban keluar di minimarket 300 meter dari rumah sakit, diberikan uang Rp 120 juta sebagai kompensasi,” jelas Luthfi.

Uang untuk membayar pembunuh bayaran di dapatkan Kopda Muslimin dari mertuanya dengan memerintahkan orang yang merawat burung dirumahnya. Ibu mertuanya memberikan uang sebesar Rp210 Juta untuk biaya perawatan rumah sakit namun, sebagian uangnya digunakan untuk membayar jasa pembunuh bayaran.

Baca Juga  Kopda Muslimin Tewas Keracunan

“Jadi saksi ditelepon Mus, untuk ambil uang ke ibu mertua Rp120 juta,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Polrestabes Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.