Ikuti Google Maps, Truk Kontainer Terjebak 10 Jam di Jalan Kampung

oleh -226 Dilihat
Truk kontainer terjebak di jalan perkampungan di Seyegan, Sleman.

Berita Orbit – Teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia, tapi tak jarang juga hidup justru jadi makin susah karenanya. Itu mungkin pelajaran yang dipetik oleh Agus Riyanto (38 tahun) seorang sopir truk kontainer asal Semarang, Jawa Tengah. Gara-gara mengikuti arahan Google Maps, ia justru terjebak di jalan kampung selama 10 jam.

“Kesasar Selasa siang sekitar 13.30 WIB. Bahwa pada jam 24.00 WIB truk tronton dapat dikeluarkan ke arah barat dengan cara atret mundur ke belakang sampai ke arah lapangan Gentang, Moroangung, Seyegan,” kata Kapolsek Seyegan AKP Darmana pada Rabu 9 Maret 2022.

Pada mulanya ada dua truk yang berangkat dari Semarang menuju Gamping di wilayah Sleman. Diperkirakan –oleh Google Maps tentu saja– jarak kedua wilayah itu mencapai 141 kilo meter dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Baca Juga  Stok Gandum Disebut Airlangga Hanya Cukup Sampai Oktober Tahun Ini

truk kontainer terjebak

Memasuki wilayah Sleman, Agus ingin mencari jalan pintas dan membuka aplikasi Google Maps dan mengikuti arahannya. Namun, karena sinyal buruk, tiba-tiba GPS berhenti bergerak sementara truk sudah memasuki wilayah Seyegan, Sleman. Ketika koneksi tersambung kembali ternyata Google Maps mengarahkan Agus untuk berputar.

Memang dasar sial, arahan itu justru muncul saat truk sudah memasuki jalan yang sempit.

“Tapi kan enggak bisa. Jalannya sempit,” kata Agus.

Walhasil, truk baru bisa dievakuasi pukul 23.30 WIB dengan cara mundur pelan-pelan sembari dibantu masyarakat. Setengah jam berselang truk tronton tersebut baru bisa dievakuasi.

Niat memotong waktu perjalanan justru membuat Agus tertahan. Sementara truk tronton satunya sudah sampai di Gamping sejak siang hari.

Baca Juga  Kemenhub Siapkan Tiga Upaya Stabilkan Harga Tiket Pesawat

Truk kontainer terjebak di jalan perkampungan di Seyegan, Sleman.

Lantas pelajaran apa yang bisa dipetik? AKP Darmana mengatakan pengguna jalan, khususnya pengemudi truk, harus menggunakan jalan sesuai rute dan tidak serta merta mengikuti arahan Google Maps jika jalan yang dilalui ternyata sudah menyempit.

“Seharusnya survei dulu sebelum memasuki rute jalan itu. Kalau lihat situasi jalan sudah sempit kan harusnya kernetnya survei dulu kira-kira jalan gimana, bisa masuk enggak. Kalau kendaraan sebesar itu kok kayaknya memaksakan gitu lho,” kata Darmana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.