Berita Orbit, Bogor – Melalui Satpol PP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mulai menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stadion Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Sebanyak 300 PKL sudah ditertibkan petugas Satpol PP.
“Ada kurang lebih 300 PKL dilakukan penertiban,” kata Kasiops Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Penertiban mulai dilakukan sejak Sabtu (5/11) dan Minggu (6/11). Penertiban dilakukan mulai dari Jalan Edy Yoso Martadipura.
“Awal penyisiran PKL dilakukan di Jalan Edy Yoso Martadipura, kemudian lingkar Stadion Pakansari, hingga Jalan Alternatif Gor Pakansari,” ungkapnya.
Ratusan PKL tersebut mendapat teguran dari petugas Satpol PP. Petugas juga memutus kabel listrik milik PKL, sehingga tidak bisa berjualan di malam hari.
“Petugas melakukan teguran kepada PKL, serta pemutusan kabel listrik milik PKL di area tersebut,” ucapnya.
Seperti diketahui, Satpol PP menindaklanjuti arahan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan untuk membuat kawasan Stadion Pakansari bebas dari PKL. Satpol PP sudah menggelar pertemuan dengan ketua RT dan RW setempat serta perwakilan pedagang untuk memberi tahu terkait penertiban di kawasan tersebut.
“Jadi kemarin sudah tahapan sosialisasi yang kita lakukan kepada masyarakat. Kemarin itu kita mengundang juga RT/RW, tokoh masyarakat, termasuk perwakilan para pedagang,” kata Kasatpol PP Kabupaten Bogor Cecep Imam Nagarasid kepada wartawan, Kamis (3/11).
PKL Minta Tempat Berjualan Lain
Salah satu PKL bernama Rian tidak keberatan petugas Satpol PP melakukN penertiban. Namun, dia meminta agar dicarikan tempat berjualan lain apabila PKL dilarang berjualan di area Stadion Pakansari.
“Pertama sedih pasti, namanya kita pedagang kecil nyari duit di sini. Kalau memang nggak boleh dagang di sini. Menurut saya pribadi sih kasih solusi. Ditempatkan di mana gitu, jangan cuma ngelarang nggak boleh dagang,” kata Rian ditemui di area Stadion Pakansari, Sabtu (5/11).
PKL lainnya bernama Wati mengatakan yang membuat ramai kawasan Stadion Pakansari itu PKL. Tanpa PKL, warga khawatir melintas di area tersebut.
“Tanpa PKL, Pakansari itu sepi. Orang lewat sini juga jadinya pada ngeri, karena kebanyakan begal. Kalau malam nggak ada orang dagang mah sepi di sini,” jelas Wati.