Zakat PNS di Riau Sebesar Rp 1,1 Miliar Hilang Misterius, Digelapkan?
Berita Orbit – Pemerintah Provinsi Riau memotong gaji pegawai negeri sipilnya setiap bulan untuk zakat. Namun, dari Rp1,4 miliar uang zakat yang dikumpulkan ternyata hanya Rp300 juta yang sampai ke tangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Riau, sementara Rp1,1 miliar lainnya hilang tak berjejak.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau Syahrial Abdi kebingungan bagaimana hal itu bisa terjadi, tetapi ia menduga ada oknum nakal yang menggelapkan uang zakat PNS Pemerintah Provinsi Riau.
Karenanya, ia melaporkan kejadian itu ke Inspektorat Daerah untuk diusut.
“Diduga hal tersebut dilakukan oleh oknum ASN,” kata Syahrial pada Selasa 2 Maret 2022.
Kepala Inspektorat Riau Sigit Hendrawan mengaku sudah menerima laporan mengenai dugaan penggelapan uang zakat tersebut, dan telah menurunkan tim untuk menyelidiki.
“Iya, ada laporan. Hari ini tim sudah turun,” kata dia pada Selasa 1 Maret 2022.
Rencananya, inspektorat juga akan melakukan audit. Jika benar ada penggelapan terhadap uang yang semestinya untuk orang yang berhak, maka mereka tak segan melakukan tindakan tegas.
“Total Rp1,4 miliar seluruhnya. Itulah yang mau kita audit, apakah benar seperti itu tidak. Kalau benar ya kita sanksi berat dia,” ujar Sigit.
Tak Cuma Satu Orang dan Terencan
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Riau SF Hariyanto mengaku dirinya dan Gubernur Riau Syamsuar sudah mendengar masalah ini. Ia menyebut, penggelapan diduga dilakukan dengan cara melaksukan bukti setoran.
“Saya dengar modusnya itu sampai memalsukan bukti setoran. Ya itu luar biasa, tidak main-main,” katanya pada Selasa 2 Maret 2022.
Ia bahkan menyebut aksi itu tidak mungkin dilakukan sendiri. Dengan demikian dugaan kejahatan ini diperkirakan dilakukan oleh satu kelompok.
Meski begitu, Hariyanto ingin mengedepankan praduga tak bersalah dan membiarkan inspektorat bekerja mengusut kasus ini. Jika memang terbukti ada penggelapan maka akan dijatuhi sanksi tegas dan juga diusut secara pidana.
“Kalau terbukti kita sanksi beratnya. Artinya kita minta cari motifnya dulu, apa masalahya, siapa saja yang terlibat. Tidak mungkin dia jalan sendiri, biarlah nanti diungkap oleh Inspektorat,” kata dia.