Waspada! 7 Juta Pengguna di Dunia Jadi Target Ekstensi Browser Berbahaya

Berita Orbit, Jakarta – Berdasarkan data yang diperoleh melalui perusahaan keamanan siber Kaspersky, peneliti menemukan hampir 7 juta pengguna yang telah memasang ekstensi browser berbahaya sejak tahun 2022. Ekstensi browser merupakan salah satu cara paling ampuh dipakai pekau kejahatan siber untuk memanfaatkan korban dan mendapatkan uang.

Mengutip dari laporan sumber yang sama pada Jumat 19 Agustus 2022, sudah lebih dari 1,3 juta pengguna yang berupaya mengunduh ekstensi browser berbahaya di perangkat mereka pada tahun 2022.

Apabila dihitung telah lebih dari 70 persen dari jumlah pengguna tersebut yang terkena dampak dari ancaman selama periode yang sama.

“Telemetri kami menunjukkan, ancaman paling umum yang menyebar sebagai kedok ekstensi browser adalah adware,” tulis Kaspersky dalam postingan di blog mereka.

Baca Juga  Cata Tanggalnya! Kolaborasi Charlie Puth dan Jungkook BTS Untuk Lagu 'Left and Right' Dikabarkan Rilis Bulan Ini

Tak hanya itu, lebih dari 4,3 juta pengguna diserang oleh adware yang bersembunyi di ekstensi browser dari mulai Januari 2020 hingga Juni 2022.

“Sekitar 70 persen dari semua pengguna terpengaruh oleh add-on berbahaya dan tidak diinginkan. Dari jumlah tersebut, lebih dari 1 juta pengguna menemukan adware pada paruh pertama tahun 2022,” tulis Kaspersky.

Sementara untuk ancaman siber kedua yang paling umum dan banyak digunakan yakni melalui malware.

“Tujuan dari beberapa ekstensi berbahaya adalah untuk mencuri kredensial login dan informasi sensitif lainnya, “tambahnya.

Ancaman jenis ini bisa merugikan pengguna, karena selain mencuri dan menyalin cookie serta data ke clipboard, kejahatan siber ini juga berfungsi sebagai keylogger software yang mampu melacak dan menangkap semua hal yang diketik oleh pengguna.

Baca Juga  Ekspor Dua Juta Mobil jadi Bukti SDM Indonesia Berkualitas

Hingga saat ini telah ada lebih dari 2,6 juta pengguna diserang malware berkedok ekstensi browser selama periode Januari 2020 hingg Juni 2022.

Lebih lanjut, penjahat siber diketahui sedang gencar menyebar adware dengan cara mempromosikan atau mengiklankannya di Facebook sebagai aplikasi pembersih dan pengoptimal Android.

Diketahui, aksi memasang iklan adware berkedok aplikasi Android di Facebook ini sudah mengantongi jumlah instalasi hingga jutaan kali di Google Play Store.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *