Tunggu Wajah Baru Tugu Kujang, Mirip Bundaran HI?
BeritaOrbit.com, Bogor – Niat Pemkot Bogor menata kawasan Tugu Kujang nampaknya sudah di depan mata. Tahun lalu, saat berdiskusi dengan sejumlah kepala dinas, Selasa (2/8) lalu, Bima merencanakan pembenahan di landmark Kota Bogor tersebut.
Tahun 2023, rencana integrasi kawasan seperti Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta sedianya mulai dilakukan. Kawasan Tugu Kujang, Tepas Salapan Lawang Dasakerta, hingga area Botani Square yang dibuat terintegrasi berawal dari kebutuhan revitalisasi Tugu Kujang karena ada beberapa bagian yang sudah termakan oleh usia.
“Tetapi saya berpikir, sebaiknya dilakukan perencanaan yang matang agar semua yang ada di kawasan ini terintegrasi dengan landmark Tugu Kujang ini,” ucap Bima Arya saat itu.
Semakin banyaknya kebutuhan warga untuk ruang publik yang dimanfaatkan untuk berolahraga dan aktivitas lainnya, juga turut mendorong perencanaan ini. Tentu saja, pengaturan lalu lintas juga harus diatur agar lebih efektif, karena jalan Otto Iskandardinata termasuk salah satu sumber kemacetan Kota Bogor.
“Dalam perubahan APBD tahun ini, kami akan membuat konsep perencanaan yang terintegrasi. Tugu Kujang, Lawang Salapan, Botani itu akan terintegrasi, jadi, akan menjadi Bundaran HI-nya Kota Bogor,” tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu perencanaan penataan tentu memerlukan kerjasama dari seluruh pihak, mulai dari Dinas Koperasi, UKM, Dagin, PUPR, dan Disperumkim untuk menyusun desainnya.
“Jangan sampai di sini menjadi kawasan kumuh, nongkrong boleh tetapi tidak melanggar aturan dan menjaga kebersihan, karena itu harus diatur dan harus difasilitasi. Nanti juga akan dibuat tempat duduk yang nyaman,” kata Bima Arya.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan BRIN, IPB University dan Botani Square untuk menyusun konsepnya,” ujarnya.
Bima Arya menargetkan desainnya akan segera terselesaikan di tahun ini, dan revitaliasasi dilakukan pada 2023.
Desain wajah baru tugu kujang beredar di https://www.coniferlandscape.com/tugukujang. Disebutkan, Tugu Kujang merupakan monumen penting bagi kota Bogor yang berperan sebagai landmark bundaran dan wajah utama memasuki pusat kota Bogor.
Kondisi eksisting dikelilingi jalan kolektor primer (40km/jam) yang menghubungkan terminal Baranangsiang, Kebun Raya Bogor, dan kawasan komersial di sekitar kawasan Kota Bogor. Ini menghasilkan volume mengemudi yang tinggi yang tidak ramah bagi pejalan kaki.
Disebutkan di website tersebut, tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan fungsi dan kenyamanan bundaran monumen kujang yang menitikberatkan pada aspek kegunaan sosial, monumental/perayaan dan lalu lintas ramah (pengurangan kecepatan). Fungsi-fungsi ini untuk mencapai desain tengara dan jalan yang mengutamakan orang.
Tugu Kujang yang ditandatangani Wali Kota Bogor, Achmad Sobana dibangun pada tahun 80-an dan hingga saat ini Tugu Kujang sudah berusia kurang lebih 40 tahun.
Bima mengatakan, ada dua opsi untuk menjaga keutuhan Tugu Kujang. Pertama menjaga warisan masa lalu dan meningkatkan makna filosofi Kujang itu sendiri. Kedua, secara fisik dan teknis harus pastikan Tugu Kujang itu kokoh dan layak. Sebab diindikasikan Tugu Kujang mengalami kerusakan di beberapa titik.
Meski belum dipastikan, desain wajah baru tugu kujang ini tentu ditunggu warga Kota Bogor yang menjunjung nilai luhur filosofi Kujang. ***