Thoha Bobol Rekening BCA, Uangnya Dipakai Judi dan Foya-foya

Beritaorbit.com, Surabaya – Malang nasib Muin Zachry tak dapat ditolak. Uang sebesar Rp 345 juta hasil menjual 2 rumah di Surabaya dan Sidoarjo yang berada dalam Rekening BCA, dibobol tukang becak.

Uang itu akan digunakan Muin untuk berobat istrinya yang sakit komplikasi. Hingga akhirnya istrinya meninggal.

Sementara Mohammad Thoha yang telah membobol rekening Muin dan menguras Rp 320 juta justru memakai uang itu untuk foya-foya dan berjudi.

Fakta itu terungkap saat Thoha dihadirkan dalam sidang pemeriksaan terdakwa pembobolan rekening BCA. Thoha yang hadir secara online menyampaikan bahwa dirinya mengaku memakai uang yang dicuri itu untuk sejumlah hal.

“Setelah ambil 320 juta pakai 2 kresek dan keluar dari bank, kamu apakan uang itu?,” tanya Ketua Majelis Hakim Marper Pandiangan kepada Thoha, Selasa (24/1/2023).

Meski pada beberapa kesempatan ponsel yang dipakai Thoha untuk menghadiri sidang secara sempat kehilangan sinyal, tetapi saat menjawab pertanyaan Marper kali itu suaranya terdengar cukup jelas.

“Sebagian saya buat beli HP iPhone pro 13 pro max, dan Vivo A57. Buat bayar biaya anak saya di pondok pesantren, bayar utang saya, dan main judi. Sisanya tinggal Rp 48 juta disita sebagai barang bukti,” ujar Thoha menjawab pertanyaan Marper.

Baca Juga  Duduk Perkara Korupsi Bupati Langkat : Kutip 16,5 Persen Per Proyek

Marper melanjutkan pertanyaannya. Ia menanyakan berapa lama Thoha menghabiskan uang sekitar Rp 275 juta selain sisa uang yang menjadi barang bukti itu?

“Kurang lebih 2 bulan yang mulia,” ujar Thoha.

Sebelumnya Thoha sempat memaparkan bagaimana dirinya tahu bahwa Muin Zachry bapak kosnya memiliki uang Rp 345 juta di rekening BCA-nya. Thoha mengaku bahwa dirinya tahu itu dari Muin sendiri saat diajak berbisnis.

“Waktu saksi (Muin) bincang-bincang sama saya ngaku punya uang dan mengajak bisnis bersama. Saksi sendiri yang bilang ada 345 juta,” ujar Thoha menjawab pertanyaan JPU.

JPU pun melanjutkan pertanyaannya. Dari mana Thoha mengetahui nomor PIN milik Muin? Pria berambut cepak itu mengakui bahwa dirinya memang mengintip HP Muin.

“Saya mengintip pas Saksi Muin buka m-banking,” ujar Thoha.

Pembobolan rekening milik Muin Zachry itu terjadi pada Jumat 5 Agustus 2022. Thoha telah mencuri KTP dan buku rekening Muin saat bapak kosnya itu sedang Salat Jumat. Ia lantas menyerahkan ke Setu dan memintanya agar segera beraksi.

Tukang becak bernama Setu itu menuruti permintaan tersebut diduga karena telah dihasut oleh Thoha. Bermodal peci dan masker serta semua kelengkapan penarikan uang, Setu beraksi.

Baca Juga  Polri Sebut Jenazah Brigadir J Bakal Diautopsi Ulang 27 Juli di Jambi

Setu, yang dihadirkan dalam sidang perkara pembobolan rekening BCA secara online di Pengadilan Negeri Surabaya, mengaku dipaksa oleh Thoha. Ia juga mengaku telah ditipu oleh Thoha yang meminta tolong kepadanya untuk mengambil uang bapaknya yang sedang sakit dan tidak bisa mengambil sendiri uang ke bank.

Karena itulah ia memohon kepada JPU dan majelis hakim agar dirinya dikasihani. Ia tidak ingin ditahan karena seumur hidup tidak pernah berurusan dengan hukum.

“Kasihan saya, tukang becak masa dihukum? Selama 64 tahun hidup, baru ini dihukum,” kata Setu melalui ponsel untuk mengikuti sidang secara online.

Sementara, teller BCA bernama Maharani Istono Putri saat dihadirkan di persidangan mengakui bahwa penyamaran Setu saat itu sempurna. Hingga ia cairkan uang tersebut.

Muin Zachry, mengaku kecewa dengan dan akan mempolisikan teller BCA. Sebab Muin mengaku tidak puas dengan jawaban pihak BCA yang menyebut kasus pembobolan tersebut karena kelalaian nasabah.

Penasihat hukum sekaligus putrinya, Dewi Mahdalia, pun balik menanyakan sistem keamanan bank. Dewi juga bertanya-tanya mengapa bank sekelas BCA bisa segampang itu memberikan uang ke orang lain. Dewi menganggap pihak bank tidak teliti dan tak cermat. Sistem keamanan dan validitas bank BCA pun menurutnya dengan mudah bisa dibobol.

Baca Juga  Kapolres Morowali Pimpin Apel Pagi

“Masak bank internasional sekelas BCA keamanannya kurang terjamin? Bayangkan, bisa dibobol sekelas tukang becak. Padahal orang bank kan sarjana-sarjana. Ini bukan mengada-ada, tapi memang terjadi,” kata Dewi, sebagaimana dilansir media pada Rabu (25/1/2023).

Kini Dewi sendiri yang berdiri di meja hijau sebagai penasihat hukum ayahnya dalam menggugat perkara pembobolan rekening BCA di PN Surabaya.

Tak cukup menjebloskan Mohamad Thoha sebagai aktor utama pembobolan rekening dan Setu sebagai tukang becak eksekutor pembobolan ke penjara, Dewi akan berjuang untuk mendapatkan keadilan hingga uang ayahnya kembali.

Untuk itu dirinya siap melayangkan somasi terhadap BCA dan akan memidanakan teller bank tersebut yang telah mencairkan uang ayahnya kepada orang lain. “Teller dong, tapi personalnya. Pertama personaliti ke kasirnya (teller), kenapa kok nggak dikroscek KTP dengan wajah? Kenapa kok nggak ditelepon? Malah bilang itu nasabahnya,” imbuhnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *