WE Online, Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada Desember 2020 mencapai US$16,54 miliar atau meningkat 8,39% dibanding ekspor pada bulan sebelumnya sebesar US$15,26 miliar.
Peningkatan tersebut ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) dan ekspor non-migas yang masing-masing tumbuh 33,66% dan 7,06 % secara bulanan. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan total ekspor Desember merupakan capaian tertinggi sepanjang 2020.
“Capaian ekspor ini (US$16,54 miliar) sangat menggembirakan karena merupakan nilai ekspor yang tertinggi selama 2020. Bahkan tertinggi sejak Desember 2013 yang sebesar US$ 16,97 miliar,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan peningkatan ekspor migas disebabkan meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 62,86%. Demikian juga ekspor hasil minyak maupun ekspor gas yang masing-masing tumbuh 72,79% dan 12,47%.
Sehingga secara kumulatif total ekspor Januari-Desember 2020 sebesar US$163,31 miliar atau turun 2,61% (y-o-y) serta ekspor nonmigas Januari-Desember 2020 sebesar US$ 155 miliar atau turun tipis 0,57 % (y-0-y).
“Tahun 2020 merupakan tahun luar biasa dengan adanya pandemi sehingga menyebabkan permintaan menurun.Namun dengan memperhatikan penurunan, sebetulnya posisi kita tidak buruk,” ucapnya.