Jakarta –
Republik Ceko mengancam akan mengusir diplomat Rusia yang berada di negaranya. Ancaman itu dilakukan terjadi adanya dugaan teror yang dilakukan Rusia pada 2014.
“Saya siap untuk segalanya. Bahkan untuk membangun hubungan dari awal. Artinya kami akan mengirim mereka semua pulang,” kata Menteri Luar Negeri dan Dalam Negeri, Jan Hamcek Dilansir AFP, Rabu (21/4/2021).
Rencana tersebut juga mendapat dukungan dari parlemen Republik Ceko. Parlemen meminta pemerintah mengatur ulang kerja sama diplomatik antara Republik Ceko dan Rusia.
Hamcek sebelumnya mengatakan pihaknya juga sudah memanggil Duta Besar Rusia. Hal itu menindaklanjuti dari dugaan adanya teror yang dilakukan Rusia.
Dalam sepekan, Republik Ceko telah mengusir 18 diplomat Ruisa. Mereka dianggap sebagai agen rahasia.
“Kami menyerukan tindakan kolektif dari negara-negara Uni Eropa dan NATO yang ditujukan pada pengusiran solidaritas,” kata Hamacek.
“Kami telah mengusir 18 perwira (dinas rahasia) SVR dan GRU dan kami dapat membuktikan bahwa masing-masing dari mereka memang seperti itu,” ucap Hamacek.
Merespons hal tersebut, Rusia juga turut mengusir 20 diplomat Republik Ceko dari Moskow. Dugaan adanya teror itu terjadi setelah dinas rahasia Rusia muncul berada di balik ledakan di depot amunisi dekat desa timur Vrbetice pada 2014. Ledakan itu menewaskan 2 orang.
Panggilan itu muncul setelah Praha menuduh dinas rahasia Rusia berada di balik ledakan di depot amunisi dekat desa timur Vrbetice pada tahun 2014 yang menewaskan dua orang.
Selain itu, polisi Rpublik Ceko mengidentifikasi dua dinas Rahasia Rusia dalam kasus keracunan mantan agenda ganda Rusia Sergei Skripal pada 2018 di Salisbury, Inggris.