Ratusan Nakes 11 Puskesmas di Kupang Mogok Kerja
Berita Orbit, Kupang – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dari 11 Puskesmas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggelar aksi mogok kerja dan mendatangi kantor DPRD Kota Kupang, Rabu (2/11) pagi.
Mogok kerja dan penghentian pelayanan kesehatan di seluruh Puskesmas di Kota Kupang tersebut karena Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) dipotong.
Nakes di Kupang menerima TPP sebesar Rp1.350.000 per bulan pada tahun 2021, namun pada tahun 2022 ini mereka hanya menerima Rp600 ribu perbulan.
Menurut salah satu Nakes, Marselina Sore, tunjangan yang harusnya menjadi hak dari para tenaga kesehatan dipotong oleh Pemerintah Kota Kupang. Para nakes ini merasa dibohongi oleh Pemerintah Kota Kupang karena TPP yang akan diterima pada Tahun 2022 ini mengalami pemotongan.
“Kalau tahun 2021 itu kita terima Rp1.350.000 per bulan tapi tahun ini sesuai kwitansi yang disodorkan kita hanya terima Rp600 ribu per bulan,” ujar Marselina.
Sementara itu, para pejabat Pemkot Kupang justru menerima TPP hingga puluhan juta rupiah.
Dia menyatakan, kedatangan ratusan nakes ke DPRD Kota Kupang tersebut untuk mempertanyakan alokasi dana tersebut dan meminta DPRD Kota Kupang untuk memfasilitasi pertemuan dengan Penjabat Walikota Kupang dan Kepala Dinas Kesehatan.
Pada Selasa (1/11) kemarin, mereka sudah audiensi tapi ditolak.
Di Puskesmas Oepoi tidak ada pelayanan kesehatan. Beberapa warga yang datang untuk berobat ke puskesmas tersebut menjadi terlantar karena tidak mendapat pelayanan kesehatan.
Menurut Novi salah seorang warga mengaku telah berada di Puskesmas Oepoi sejak pukul 06.00 Wita. Namun belum mendapat pelayanan kesehatan. Padahal dia datang ke Puskesmas untuk memeriksakan anaknya yang baru berusia 6 bulan yang sedang demam.
“Sudah dari jam 6, belum ada pelayanan dan tidak ada petugas (Kesehatan) juga,” kata Novi.
Novi menjelaskan informasi yang diterimanya karena seluruh nakes di Puskesmas Oepoi sedang ikut demonstrasi di kantor DPRD.
“Katanya mereka lagi pulang, ada demo,” kata Novi
Pasien lainnya yakni Sarlota yang membawa dua anaknya untuk diperiksa di Puskesmas Oepoi mengaku tidak bisa mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut. Walau sejak pukul 08.30 berada di Puskesmas tapi tidak ada satupun petugas kesehatan.
Hingga berita ini diturunkan, aksi mogok kerja masih berlangsung. Para nakes masih berada di DPRD Kota Kupang.