Protes Invasi ke Ukraina, Pejabat Senior Rusia Mengundurkan Diri

Berita Orbit – Keputusan Presiden Vladimir Putin menginvasi Ukraina mulai terlihat seperti blunder. Terbaru, internal pemerintahan Putin tampak mulai retak setelah seorang pejabat senior Kremlin Anatoly Chubais mengundurkan diri dan meninggalkan negara tersebut.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip dari Al-Jazeera. Dia mengatakan Chubais mengundurkan diri atas keinginannya sendiri.

Chubais mengawali karirnya di pemerintahan Rusia dengan mengisi posisi Kepala Staf Presiden Rusia Boris Yeltsin. Ia sempat menjabat sebagai kepala perusahaan teknologi negara Rusnano sejak 2008, tetapi pada tahun 2020 ia ditarik oleh Putin menjadi utusan khusus untuk hubungan dengan organisasi internasional.

Di posisi itu, ia bertugas “mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan” Rusia.

Baca Juga  Presiden Jokowi Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur DIY Periode 2022-2027

Seorang sumber anonim Reuters mengatakan, Chubais mengundurkan diri karena tidak sepakat dengan invasi Rusia ke Ukraina. Chubais pun dikabarkan telah meninggalkan Rusia dan tidak berencana untuk kembali.

Rencana Membunuh Putin

Sebelumnya, Badan intelijen Ukraina melaporkan elit Rusia tengah berusaha melengserkan Presiden Vladimir Putin dari jabatannya. Bahkan, mereka siap melakukan apa saja seperti meracuni, membuatnya sakit parah, atau menyusun skenario kecelakaan untuk melengserkan Putin.

Salah satu aktor yang berniat melakukan itu adalah Direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov.

“Tujuan mereka adalah untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin dan memulihkan hubungan ekonomi dengan Barat, yang hancur akibat perang di Ukraina,” tulis badan tersebut di halaman Facebook resminya, melansir news.com.au.

Baca Juga  Respon Ma'ruf Amin, MUI Siap Kaji Fatwa Ganja untuk Medis

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *