PLTN Fukushima Dipastikan Aman Pasca Dihantam Gempa
Berita Orbit – Gempa sebesar 7,3 skala richter mengguncang prefektur Fukushima, Jepang, pada Rabu 16 Maret 2022 malam, kekhawatiran tentang kebocoran reaktor nuklir Fukushima akibat gempa dan tsunami 11 tahun lalu kembali menyeruak. Namun, otoritas setempat memastikan reaktor Fukushima aman.
“Tidak ada kelainan di pembangkit listrik Fukushima usai dilanda gempa,” kata Tokyo Electric Power Company (Tepco) dikutip oleh AFP pada Rabu 16 Maret 2022 malam.
Tepco mengatakan, saat ini pegawainya masih terus memeriksa kemungkinan kerusakan akibat gempa.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan tidak tampak ada di 2 PLTN lain di wilayah terdampak gempa.
NHK TV sebelumnya melaporkan alarm kebakaran berbunyi di gedung turbin reaktor No. 5 di PKTN Fukushima. Selain itu, pompa air untuk kolam pendingin bahan bakar bekas yang terdapat di dua dari empat reaktor di PLTN Fukushima berhenti.
Meski begitu, tidak ada potensi reaktor akan terlalu panas secara mendadak. Badan otoritas nuklir kemudian mengatakan, masalah itu telah diselesaikan.
Gempa berkekuatan 7,3 skala richter melanda Jepang, tepatnya di sebelah timur laut Prefektur Miyagi dan Prefektur Fukushima pada Rabu 16 Maret 2022 malam. Tercatat terjadi enam skala intensitas gempa shindo di Jepang atau satu langkah di bawah level teratas.
Gempa dirasakan di seluruh wilayah Jepang, dari wilayah timur laut Tohoku hingga wilayah metropolitan Tokyo dan bahkan wilayah Kansai yang berpusat di Prefektur Osaka.
Dilansir dari The Japan Times, pemerintah telah membentuk satuan tugas di Kantor Perdana Menteri1 Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan para pejabat untuk melakukan operasi penyelamatan bekerja sama dengan kementerian dan kotamadya pemerintah.
Gempa bumi, yang berlangsung selama beberapa menit di ibu kota, menyebabkan pemadaman listrik di seluruh Tokyo. Bagian dari 23 distrik pusat kota mencatat empat pada skala shindo.
“Ada kemungkinan bahwa gempa bumi lain dengan kekuatan di atas 6 skala richter dapat terjadi dalam minggu depan atau lebih,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno pada konferensi pers.