Perkembangan PMK di Indonesia, 800 Ribu Vaksin Telah Disuntikkan ke Hewan Ternak
Berita Orbit, Bogor – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di Indonesia kini sudah merebak ke 22 Provinsi dan 263 Kabupaten/kota, pemetaannya berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dikategorikan sebagai zona merah. Upaya pemerintah dalam penanganan PMK adalah dengan melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang sehat maupun sudah terjangkit.
Terhitung tanggal 18 Juli 2022, sudah ada 800 ribu dosis vaksin yang telah didistribusikan dan disuntikkan pada hewan ternak diantaranya 540.978 dari total impor sebanyak 3 juta vaksin. Pengadaan vaksin di bagi menjadi dua tahap, pertama 800 ribu dosis dan kedua 2,2 juta dosis yang masih dalam perjalanan distribusi.
“Salah satu upaya yang kami kerahkan dalam penanganan PMK ini adalah dengan vaksinasi dalam upaya pengadaan vaksin dengan segera pemerintah telah melakukan import vaksin yang jenisnya sudah di sesuaikan dengan tipe virus PMK yang ada di Indonesia dan sebelum di distribusikan vaksin telah melalui uji kesesuaian terlebih dahulu,” kata koordinator Tim Pakar satgas Penanganan PMK Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan persnya melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa 19 Juli 2022.
Baca Juga: Di Kota Bogor 148 Sapi Terjangkit PMK, Khusus Kurban Tak Anjurkan Divaksin
Dari total vaksin yang telah disuntikkan pada hewan ternak berdasarkan data yang diperoleh ada tiga provinsi yang memiliki cakupan vaksin terbanyak yakni Jawa Timur dengan jumlah hewan tervaksinasi sebanyak 24.746 ekor, provinsi Bali sebanyak 3.559 ekor dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 3.384 ekor.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menghimbau pada daerah yang belum melaporkan jumlah vaksinasi yang dibutuhkan untuk segara melaporkannya ke sistem informasi kesehatan hewan nasional agar bisa segara di realisasikan sesuai kebutuhan.
“Kami menghimbau pada provinsi lainnya agar semakin gencar melakukan kegiatan vaksinasi terhadap hewan rentan PMK. Kami juga menghimbau kepada provinsi kota/kabupaten yang belum melaporkan total vaksinasi PMK dapat segera melaporkannya ke sistem informasi kesehatan hewan nasional,” jelas Wiku.