Perang Rusia-Ukraina, Kenapa Harga Mie Instan Naik?
Berita Orbit, Bogor – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sangat berpengaruh pada pasokan gandum ke seluruh dunia, pasalnya gandum adalah bahan baku utama dalam membuat mie instan. Diketahui sekitar 30-40% kebutuhan gandum didatangkan dari negara tersebut. Untuk itu, perang yang terjadi antar dua negara ini menghambat hampir seluruh pasokan gandum bagi warga di seluruh dunia.
Dikutip dari Yoursay, kenaikan ini akan terjadi bagi semua merek mie instan yakni Indomie, Supermie, Mie Sedap hingga Sarimi. Berdasarkan pantauan Berita Orbit di situs e-commerce Tokopedia pada Jumat 22 Juli 2022 harga mie instan merek berada di harga Rp2.500 sedangkan untuk kemasan 85 gram dijual dengan harga Rp2.700.
Harga mie instan di e-commerce lain seperti Shopee, terbilang cukup kompetitif. Sebab, harga yang dijual tiap pedagang hampir serupa.
Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Jokowi Sebut Harga Roti dan Mie Instan Berpotensi Naik
Sebagai contoh, Indomie dengan varian goreng kemasan 5 pax kini dijual dengan harga Rp16.200, Indomie ayam bawang 69 gram berada di harga Rp2.600 dan MIe ABC dijual dengan harga Rp2.500. Sedangkan Mie Sedaap rasa soto dijual dengan harga Rp2.600
Kini harga gandum di pasar internasional telah naik hingga berimbas pada kenaikan harga bahan pangan termasuk mie instan di Indonesia, kenaikan harga mie instan di nilai tidak bisa dihindari hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
“Harga Super Mie, Indomie, tetek bengek mie-mie itu akan naik, nggak bisa dihindari,” kata Moeldoko dalam Seminar Wawasan Kebangsaan: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keseimbangan Stabilitas & Keterbukaan di Era Disrupsi Informasi, dikutip Selasa (19/7/2022).
Baca Juga: Rusia Terarik Kerja Sama Industri Nuklir dengan Indonesia
Tidak hanya berdampak pada naiknya harga mie instan, pengaruh besar yang dirasakan akibat perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina yakni komoditas minyak dan pupuk, Indonesia ikut terkena dampaknya.