Pemilik Warung di Cijeruk Rugi Jutaan Rupiah karena Uang Palsu, Ini Cara Membedakannya

Berita Orbit, Bogor – Peredaran uang palsu kian marak di Bogor, seorang pemilik warung di Kampung Cijulang RT04, RW08, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Akibat dari pengedaran uang palsu ini, mereka rugi hingga jutaan rupiah.

Menurut pengakuan salah satu pemilik toko di sekitar kawasan tersebut, Isah mengaku dalam kurun waktu satu bulan ini dirinya mendapat uang palsu pecahan hingga Rp100 ribu dari orang yang tidak dikenal.

“Iya pak, dalam satu bulan ini saya dapat uang palsu sampai tiga kali dari pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu,” kata Isah kepada wartawan, pada Rabu 27 Juli 2022.

Berdasarkan pengakuan Isah, saat membeli rokok orang tersebut menyodorkan lembaran uang pecahan 100 ribu. Kemudian, dia pun memberikan kembalian uang kepada sang pembeli rokok itu.

Baca Juga  Pemerintah Proyeksikan Perekonomian Nasional 2023 Tumbuh 5,3 Persen

“Setelah saya kasih kembaliannya, tidak lama kemudian orang itu balik lagi ke saya sambil meminta penukaran uang Rp 300 ribu ke recehan dengan alasan untuk anak yatim. Lalu, saya bilang kalau recehan ga ada, adanya juga pecahan 50 ribuan, nah orang ini menjawab iya ga apa-apa,” jelasnya.

Untuk menghindari pengedaran uang palsu di masyarakat, simak cara membedakan uang asli dan palsu dengan empat cara berikut :

1. Warna uang

Sekilas warna uang asli dan palsu terlihat sama namun warna di uang kertas akan terlihat jika terkena sinar matahari. Warna uang asli akan sedikit kemasan, mengkilap dan warnanya dapat berubah jika dilihat dari sudut pandang lain sedangkan ciri-ciri uang palsu seperti kertas biasa dan warnanya tidak berubah meski dilihat dari berbagai arah.

Baca Juga  Astaghfirullah, Komika Wanita Malaysia Ini Buka Jilbab dan Baju saat Tampil di Panggung

2. Gambar tersembunyi

Gambar pahlawan yang tersembunyi pada uang asli terlihat timbul, gambarnya satu dan tidak berlawanan, permukaan depan belakang saling mengisi sedangkan uang palsu tanda air pada gambar pahlawan tidak timbul. Gambar permukaan depan dan belakang tidak saling mengisi.

3. Kode penyandang tuna Netra

Uang asli memiliki sepasang garis timbul disisi kanan dan kiri, garis tersebut merupakan kode penyandang bagi tunanetra. Sedangkan uang palsu garisnya tidak timbul. Uang palsu juga mudah lecek seperti koran dan lambang negara tidak timbul.

4. Tekstur

Tekstur uang asli cenderung kasar dan timbul saat diraba, sedangkan uang palsu teksur nya halus seperti kertas dan mudah lecek karena lapisan kertasnya lebih tipis. Saat meraba teksurnya terlihat sekali perbedaan antara keduanya.

Baca Juga  2,5 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk DIY Saat Libur Lebaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *