Berita orbit, Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya membuka diskusi bertemakan “Merawat Kebudayaan Lokal” rangkaian Pekan HAM Kota Bogor Tahun 2022 yang digelar di Kampung AEWO Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, pada Kamis (8/12/2022).
“Inti identitas lokal kearifan lokal budaya lokal adalah bagian dari HAM ini semua dijamin untuk mengekpresikan identitasnya, kebudayaannya dan kearifan lokalnya dengan tanpa dibatasi,” kata Bima Arya kepada wartawan.
Bima Arya lanjut menyampaikan point kedua, di mana perlu ada sinergi dan kolaborasi bersama untuk menjaga budaya lokal jangan sampai tidak punah dan hal tersebut pekerjaan rumah (PR) bagi semua.
Selanjutnya atau poin ketiga, adalah bagaimana budaya lokal atau kearifan lokal berkontribusi untuk membangun karakter juga jati diri kedepan. Sehingga, sambungnya, tidak hanya simbol-simbol ataupun event-event untuk kegiatan, tapi ada kontribusinya untuk pembangunan karakter.
“Sebagai contoh kearifan lokal di sini (Sunda-red) adalah mengapresiasi sesama manusia, saling terbuka, saling memaafkan, saling menghargai dan menghormati tamu pendatang. Karakter jati diri inilah yang kalau kita kembangkan bisa menjadi pondasi yang dahsyat bagi kota dan bangsa. Dan kedepan Kota Bogor akan terus konsisten untuk membangun pondasi kebudayaan lokal ini,” paparnya.
Ia mengatakan, tahun 2023 Pemerintah Kota Bogor mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk membangun Bale Ageung, dan terus melakukan event-event budaya.
“Tentunya tahun 2023 akan gelar besar-besaran di periode akhir Bima-Dedie. Kemudian akan banyak destinasi wisata lain seperti Mulyaharja, Ciharashas, Saung Aneng dan sebagianya,” katanya.
Untuk Bale Ageung, terang Bima Arya, akan menjadi sesuatu hal yang baru nanti di Batutulis. Pun pembangunan gapura di perbatasan Kota Bogor akan segera digarap, setelah desain disayembarakan tinggal penganggaran diperkirakan tahun depan.
Ditempat yang sama, Camat Bogor Selatan Hidayatullah mengungkapkan, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi seni budaya. Hari ini adalah bagaimana pelestarian budaya menjadi satu komitmen umumnya di Kota Bogor.
“Kami undang para pemangku kepentingan hari ini untuk membantu sosialisasi dan penguatan. Hari ini kami apresiasi kepada Pemkot Bogor, raperda budaya tengah digagas dan alhamdulillah tahun ini lanjutan Disparbud,” kata Camat.
Dengan begitu, dirinya mengharapkan pembangunan Bale Ageung bisa terrealisasi di wilayahnya tahun depan.
“Bogor Selatan mau merestorasi kejayaan Pajajaran dengan Rp15 miliar yang dianggarkan, semoga tahun 2023 bisa terwujud, itu menjadi tempat menyampaikan aspirasi dan diskusi para budayawan. Bagaimana ekonomi kreatif ini maju berkembang dengan majunya budaya,” katanya.