Industri sawit

Minyak Sawit Jadi Solusi bagi Krisis Pangan dan Energi Dunia

Berita Orbit, Jakarta-Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menanggulangi krisis pangan dan energi yang sedang melanda dunia saat ini.

Salah satunya lewat minyak sawit yang juga merupakan edible oil atau vegetable oil tentu berpotensi untuk menjadi solusi penting yang harus dipertimbangkan.

Oleh karenanya, negara-negara produsen sawit perlu memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan minyak sawit dunia sekaligus terus mendorong pengakuan terhadap daya saing sawit keberlanjutan secara global.

”Minyak sawit memiliki peran strategis sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi krisis pangan dan energi global saat ini. Untuk itu, upaya promosi dan realisasi komitmen keberlanjutan kelapa sawit perlu ditingkatkan, termasuk melalui dialog konstruktif dengan konsumen dan produsen minyak nabati lainnya, serta peningkatan kapasitas dan investasi petani skala kecil,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Baca Juga  Industri Sawit Berperan Besar dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Baca Juga: Pembukaan Ekspor Jamin Keberlanjutan Industri Minyak Sawit Nasional

Menteri Industri Perkebunan dan Komoditi Malaysia, Y.M. Datuk Zuraida Kamaruddin mengungkapkan keyakinannya bahwa permintaan minyak sawit akan tetap kuat di 2022 dengan terbukanya sektor ekonomi dan perbatasan internasional, terutama di sektor pangan.

Negara-negara produsen minyak sawit perlu mendorong narasi yang lebih baik tentang minyak sawit di tingkat global.
Menteri Zuraida juga menegaskan bahwa saat inilah waktu yang tepat bagi negara-negara produsen sawit dengan bantuan negara mitra pengimpor sawit untuk menunjukkan manfaat dari minyak sawit itu sendiri.

Dalam PTM juga dilakukan pembahasan terkait dinamika dan tren peluang serta tantangan dalam pasar minyak nabati global, seperti disrupsi suplai minyak nabati global yang terpengaruh dengan adanya konflik di Ukraina dan proliferasi kebijakan proteksi komoditas pangan pangan.

Baca Juga  40.000 Paket Sembako Bakal Disebar untuk Pasar Murah di 7 Titik Jabodetabek

Sebagai upaya peningkatan kerja sama CPOPC di masa mendatang, PTM juga telah membahas rencana CPOPC untuk menyelenggarakan The G20 Sustainable Vegetable Oil Summit sekitar bulan November 2022. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyinergikan kerja sama dalam mengatasi tantangan pada rantai pasok minyak nabati.

Baca Juga: Industri Sawit Berperan Besar dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, PTM juga mendukung upaya CPOPC membantu Honduras dalam mengatasi kerusakan perkebunan kelapa sawit akibat badai yang terjadi pada tahun 2020.

Direktur Eksekutif CPOPC menyampaikan laporan kegiatan CPOPC sejak PTM terakhir yang telah dilaksanakan pada bulan Desember 2021. Disoroti pula mengenai proses ratifikasi Protokol Perubahan Piagam CPOPC yang dapat menjadi momentum untuk penguatan kerjasama CPOPC di masa depan.

Baca Juga  Celebrating Art Exhibition in India

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *