Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperkuat pendekatan Strategic Diamond sebagai arsitektur kebijakan terintegrasi untuk mendukung pencapaian program prioritas nasional. Pendekatan ini bertujuan menyinkronkan perencanaan, penganggaran, dan kinerja pemerintah agar selaras dengan visi Presiden.
Sinkronisasi Kebijakan Melalui Strategic Diamond
Pertemuan antara Menteri Rini dan Menteri Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan pada Senin (29/12/2025) membahas sinkronisasi kebijakan dalam pencapaian program prioritas nasional. Program prioritas tersebut meliputi pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi dan hilirisasi, ketahanan pangan, serta peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan.
“Hari ini saya bersama Pak Menteri Keuangan duduk bersama membahas terkait sinkronisasi kebijakan dalam pencapaian program prioritas melalui penguatan Strategic Diamond,” ujar Rini dalam keterangan tertulisnya.
Strategic Diamond dalam Kabinet Merah Putih merupakan pendekatan yang digunakan untuk mendukung manajemen strategis Presiden. Tujuannya adalah mensinkronkan perencanaan, penganggaran, dan kinerja pemerintah agar selaras dengan visi Presiden.
Empat Pilar Strategic Diamond
Terdapat empat faktor kunci dalam arsitektur kebijakan terintegrasi ini, yaitu:
- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas)
- Kementerian Keuangan
- Kementerian PANRB
- Kementerian Sekretariat Negara
Keempat kementerian ini berada dalam satu strategic diamond pada lapis Presidential Governance Support untuk memastikan kesinambungan antara perencanaan pembangunan, kebijakan fiskal, dan tata kelola pemerintahan. Lapis Presidential Close Support kemudian memastikan agenda dan program prioritas Presiden berjalan efektif dari sisi administrasi dan operasional.
“Melalui pembagian peran ini, koordinasi lintas Kemenko dan K/L diharapkan semakin solid. Sehingga setiap rupiah anggaran benar-benar mendukung prioritas Presiden dan menghasilkan outcome yang terukur,” jelas Rini.
Peran Masing-Masing Kementerian
Menteri Rini menguraikan kerangka implementasi Strategic Diamond dalam penguatan perencanaan dan alokasi anggaran. Ia menekankan perlunya perencanaan dan pengalokasian anggaran yang sejalan dengan kondisi kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM), serta kinerja organisasi dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Pendekatan Strategic Diamond dimaksudkan agar arah pembangunan yang ditetapkan Presiden dapat diterjemahkan secara konsisten, mulai dari desain kebijakan, penganggaran, hingga kesiapan kelembagaan dan kinerja pelaksanaannya di kementerian dan lembaga.
Peran masing-masing kementerian dalam Strategic Diamond adalah sebagai berikut:
| Kementerian | Peran Utama |
|---|---|
| Kementerian PPN/Bappenas | Memastikan arah prioritas dan desain kebijakan pembangunan konsisten dengan visi Presiden. |
| Kementerian Keuangan | Memastikan kelayakan fiskal, skema pendanaan, serta kualitas belanja. |
| Kementerian PANRB | Berfokus pada kesiapan kelembagaan, kapasitas SDM, tata kelola, dan kinerja pelaksanaan, termasuk penyederhanaan birokrasi, transformasi layanan publik, dan peningkatan kinerja aparatur. |
| Kementerian Sekretariat Negara | Memastikan agenda dan program prioritas Presiden berjalan efektif dari sisi administrasi dan operasional. |
“Namun perlu diingat bahwa semua ini harus dilakukan dengan pendekatan collaborative dan network governance, karena ini menjadi tanggung jawab kolektif seluruh unsur pemerintah,” urai Rini.
Melalui pembagian peran ini, proses penetapan prioritas, pengamanan program strategis, hingga evaluasi dan penyesuaian kebijakan dapat dilakukan secara terpadu sejak hulu hingga hilir. Hal ini memastikan keputusan strategis Presiden didukung oleh kebijakan yang feasible, terdanai, dan dapat dieksekusi secara efektif.
Rini mengungkapkan, saat ini perencanaan pembangunan, pengalokasian anggaran, dan penyelenggaraan reformasi birokrasi masih berjalan dalam satu siklus, namun keterkaitannya belum sepenuhnya optimal sejak tahap awal. Oleh karena itu, Rini mendorong penguatan keterlibatan Kementerian PANRB sejak awal perencanaan program strategis dan penganggaran.
“Kementerian PANRB sebagai regulator sekaligus chief orchestrator reformasi birokrasi tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dan soliditas lintas kemenko dan K/L/D untuk mewujudkan reformasi birokrasi yang memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan rakyat dan mendukung visi-misi Presiden,” pungkasnya.
Strategic Diamond menjadi fondasi penting dalam pengelolaan pemerintahan yang lebih terintegrasi, responsif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Seluruh instansi pemerintah diharapkan bekerja dengan satu irama untuk memastikan setiap rupiah APBN dikelola secara terukur, terpantau, dan terasa manfaatnya bagi masyarakat secara merata.






