Marak Wabah Difteri, Apakah Penyakit Ini Menular?

Berita Orbit, Bogor – Dinas Kesehatan Jawa Barat saat ini tengah gencar melakukan imunisasi guna menanggulangi wabah difteri yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Seperti yang diketahui, kasus ini ditemukan di Garut yang menyebabkan 7 orang meninggal dunia. 

Bahkan pemerintah menetapkan wabah difteri sebagai status kejadian luar biasa (KLB) setelah adanya korban warga yang meninggal dunia akibat terpapar penyakit ini. Tentu ini menjadi berita duka dimana penyakit ini telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

Maka dari itu, masyarakat perlu menyadari akan bahayanya penyakit difteri ini di sekitar. Lantas apa itu wabah difteri? apakah penyakit ini bisa menular? Berikut penjelasan selengkapnya yang perlu dipahami!

Baca Juga  Puncak Arus Balik di Bandara Soekarno Hatta Diprediksi Mulai 7 Mei

Apa Itu Wabah Difteri?

Difteri adalah penyakit yang disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejala penyakit ini ditandai dengan sakit tenggorokan dan masalah gangguan pernafasan. Adapun penyebab utama dari penyakit ini adalah karena infeksi bakteri Corynebacterium Diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan hingga mempengaruhi kulit.

Gejala Difteri

Gejala difteri biasanya muncul 2 hingga 5 hari setelah terinfeksi. Meski tidak semua orang yang terinfeksi mengalami gejala, ada beberapa gejala umum yang bisa menjadi tanda seseorang telah terinfeksi difteri. Gejala yang muncul meliputi:

  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Pilek
  • Batuk
  • Demam
  • Lemas
  • Menggugul
  • Muncul benjolan di leher

Jika tanda-tanda di atas mulai terasa, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

Baca Juga  Buntut Ledeki Andika Kangen Band, Subscriber Zinidin Zidan Anjlok Drastis

Apakah Penyakit Difteri Menular?

Dilansir melalui situs Kemkes, Difteri adalah salah satu penyakit yang bisa menular dan dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Bahkan, penyakit ini juga beresiko menimbulkan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Jika tidak ditangani sesegera mungkin, bakteri penyebab penyakit ini dapat mengeluarkan racun yang merusak jantung, ginjal, atau otak pada tubuh.

Oleh sebab itu, perlu ada upaya sejak dini untuk menanggulangi penyakit ini dengan melakukan pengobatan seperti antibiotik dan antitoksin. Fungsi pengobatan ini diketahui sebagai langkah untuk membunuh bakteri dengan efektif. Selain itu, langkah pencegahan paling efektif dari serangan wabah difteri ini juga bisa dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi. ***

Baca Juga  Studi Terbaru, Penularan Cacar Monyet Bukan Karena Bersentuhan Kulit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *