Mahasiswa Kecewa dan Bingung Karena Jadi Korban Konflik ITB-SBM ITB
Berita Orbit – Kalangan mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) mengaku kecewa menjadi korban dari konflik internal antara SBM ITB dengan rektorat ITB. Sejauh ini mahasiswa mengaku bingung dengan keputusan dosen SBM ITB yang menghentikan operasional pembelajaran baik daring maupun luring.
“Kami tidak bisa melakukan apa pun terhadap isu ini tapi kami mendapatkan dampak,” kata Mahasiswa S2 SBM ITB Program ASEAN MBA Dual Degree Rizqi Ayunda dikutip dari Tempo pada Kamis 10 Maret 2022.
Rizki menceritakan dampak konflik ini bagi dirinya sendiri. Ia mengaku berkuliah di SBM ITB sejak Januari 2021 lalu, dan sudah memasuki masa penyusunan tesis sejak November lalu. Ia sudah mewawancarai banyak pihak untuk tesisnya tersebut dengan harapan bisa merampungkan kuliahnya dalam tempo 1,5 tahun.
Bagi mahasiswa secara umum, mereka sudah melakukan pembayaran uang kuliah sejak sebelum perkuliahan. Dia sendiri membayar Rp180 juta untuk berkuliah hingga lulus.
Namun, belakangan beredar kabar dosen SBM ITB mogok mengajar lantaran konflik dengan rektorat ITB. Ia mengaku motivasinya langsung drop dan kecewa atas hal itu.
“Ketika dengar kabar dosen akan mengurangi kuliah itu saya merasa sangat kecewa dan terdemotivasi,” ujarnya.
Dia berharap, SBM ITB dan rektorat ITB segera menggelar diskusi untuk menyelesaikan masalah ini. Jika tidak menemui titik temu, ia berharap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan TInggi turun tangan.
“Jangan sampai terjadi perpecahan dan yang dirugikan semuanya,” kata dia.
Sementara itu, mahasiswa S1 SBM ITB Ilham Subandoro mengaku sudah mengetahui konflik itu sejak November 2021 tetapi kemudian hening lagi, ia mengira permasalahan itu sudah selesai. Betapa terkejutnya ia ketika mendapat kabar dosen akan menghentikan proses belajar mengajar.
Saat ini, ia yang sudah berada di tahun terakhir kuliah mengaku bingung apakah masih bisa melakukan bimbingan skripsi atau tidak.
Sebelumnya, Forum Dosen SBM ITB menghentikan operasional lantaran kecewa dengan kebijakan rektorat ITB mencabut wewenang swakelola dan swadana yang diberikan kepada SBM ITB. Sementara, rektorat ITB menyatakan keputusan itu diambil sebagai tindak lanjut atas temuan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan pengelolaan keuangan oleh SBM ITB tidak sesuai dengan statuta ITB.
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi Nadiem Makarim menengahi konflik antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Forum Dosen Sekolah Bisnis Manajemen ITB (SBM ITB). Menurutnya, konflik tersebut sudah berdampak merugikan bagi mahasiswa.
“Kasus perseteruan antara Forum Dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB dan Rektor ITB akibat dicabutnya status Swakelola SBM ITB sudah terlalu mendalam dan berdampak bagi kerugian dunia Pendidikan Tinggi, khususnya bagi mahasiswa yang sedang mengikuti proses perkuliahan,” kata Andreas kepada wartawan pada Kamis 10 Maret 2022.