Lahan Tidur di Kapuas Sukses Disulap Jadi Food Estate Lewat Program Ekstensifikasi

oleh -106 Dilihat
food estate

Berita Orbit, Jakarta-Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong penguatan ketahanan pangan nasional. Salah satunya direalisasikannya lewat program program ekstensifikasi di lahan Food Estate di desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Menariknya, program ekstensifikasi lahan itu sukses menyulap lahan tidur selama 15 tahun bisa panen raya kembali. Kementan pun menaruh harapan besar lahan ini turut memacu swasembada pangan.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menguraikan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan dan air, serta pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan petani terus dioptimalkan dengan kegiatan ekstensifikasi lahan Food Estate, salah satunya di Kabupaten Kapuas.

“Ekstensifikasi lahan ini merupakan strategi dan terobosan dalam penambahan luas sawah peningkatan produksi beras sebagai upaya menjaga stok cadangan pangan nasional, terutama mengantisipasi krisis pangan,” katanya.

Baca Juga  Ini Strategi Pemerintah Indonesia untuk Antisipasi Krisis Pangan Dunia

Baca Juga: Kembangkan Food Estate di Gresik, Jokowi Incar Pasar Cina hingga Eropa

Ali mengatakan lokasi ekstensifikasi lahan di Desa Batuah Kecamatan Basarang sudah 15-20 tahun tidak pernah ditanam padi.

Dari total luas lahan Food Estate, ekstensifikasi di Desa Batuah seluas 430 hektar, dari jumlah itu yang tertanam seluas 333 hektar. Dari luasan 333 hektar, yang sudah siap panen seluas 100 hektar.

Sedangkan untuk varietas padi yang ditanam petani merupakan varietas padi lokal siam seperti Siam Gaul, Siam Kupang, Siam mayang, Karangdukuh, Pandak, Bayar pahit, Palas udang dan Krukut.

Bupati Kapuas, IBen Brahim S Bahat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kementerian Pertanian yang telah menetapkan wilayahnya sebagai kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah.

Baca Juga  Kembangkan Food Estate, Kementerian PUPR Dorong Potensi Sumber Air di NTT

Baca Juga: Kembangkan Food Estate, Kementerian PUPR Dorong Potensi Sumber Air di NTT

Dikatakan bupati, sejak tujuh tahun lalu wilayahnya telah menjadi lumbung padi dan berkontribusi sebesar 51 persen di Kalimantan Tengah.

“Dan saya bangga kepada masyarakat Kapuas yang begitu gigih dan semangat selalu untuk membuka lahan baru ekstensifikasi. Kita lihat hari ini produksinya 4 ton dan ini padi lokal. Kalau ini padi unggul mungkin bisa mencapai 8 hingga 9 ton,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.