Benih padi

KTNA Optimis Produksi Padi RI Meningkat Setiap Tahunnya

Berita Orbit, Jakarta-Produksi padi dalam negeri diyakini bakal terus meningkat pada tahun ini hingga tahun mendatang sehingga penghargaan swasembada beras dari International Rice Research Institute (IRRI) dapat dipertahankan.

“Optimistis ya, saya yakin naik. Dengan catatan, yang penting pupuk tidak telat distribusinya dan iklim juga baik, sehingga bisa optimal. Bisa lebih dari 54 juta ton gabah kering giling,” kata Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor.

KTNA meyakini penghargaan dari IRRI bisa tetap dipegang Indonesia dalam waktu lama karena produksi Gabah Kering Giling (GKG) akan semakin naik setiap tahunnya.

Bahkan kata dia, melebihi total produksi GKG tahun 2021 yang tercatat sebesar 54,42 juta ton GKG berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga  8 Orang Anggota Kelompok JAD Ditangkap Densus 88 di Riau

Optimisme KTNA sehubungan dengan program-program yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan swasembada beras, seperti ekstensifikasi lahan sawah melalui Food Estate serta intensifikasi lahan dengan mempercepat panen padi dari tiga kali setahun (IP300) menjadi
empat kali setahun (IP400).

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyebutkan ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan penghargaan dari IRRI.

“Pertama, membatasi laju konversi sawah dengan menerapkan UU No.40 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,” kata Sekjen HKTI Sadar Subagyo.

Kedua, lanjutnya, membuka sawah-sawah baru atau ekstensifikasi. Ketiga, melakukan penyehatan sawah di Jawa dengan pemberian pupuk berimbang antara pupuk organik, kimia dan hayati.

“Lebih baik biaya subsidi pupuk atau input dialihkan untuk subsidi harga gabah atau output, sehingga petani dapat memperoleh net profit (laba bersih) minimal 30 persen,” katanya.

Baca Juga  Stray Kids Janji Suguhkan Performa Spektakuler Menjelang Konser di Jakarta

Dan keempat adalah melakukan tata ulang proses bisnis perpadian sehingga memberikan keuntungan memadai untuk petani. “Juga, didorong agar petani dapat menjual beras,” katanya.

“Menurut kami yang juga harus dilakukan bukan hanya menaikkan produktivitas, tapi profit juga dinaikkan,” ujarnya.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan tantangan lain agar ketersediaan pangan produksi dalam negeri meningkat dengan harga produk pangan yang cukup wajar agar petani bisa sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *