Berita Orbit, Jakarta – Insiden penembakan terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu mulai terkuak. Sambo akhirnya mengaku telah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J setelah muncul peristiwa yang dialami istrinya Putri Chandrawati dan Yoshua di Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Majalah tempo melalui akun instagram resminya, Rombongan Putri diketahui pulang ke Jakarta mengendarai 2 mobil Lexus dengan pengawalan polisi.
Setelah itu PC berpisah mobil dengan Yoshua, ditengah perjalanan kedua mobil tersebut sempat berhenti di rest area KM 86B sekitar pukul 14.00 WIB dan saat perjalanan Yoshua terlihat mengirim pesan pada Putri agar Richard mengembalikan Senjata api miliknya.
Baca juga: Ada Kejanggalan, LPSK Resmi Tolak Permohonan Perlindungan Istri Ferdy Sambo
Setibanya di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 15.41 WIB di Jalan Saguling III, Pancoran, Jakarta Selatan terlihat Sambo sudah tiba 12 menit lebih dulu dari rombongan Putri.
Saat tiba di Jakarta para rombongan ini melakukan tes PCR di rumah pribadi Sambo, setelah tes PCR Putri naik ke lantai dua sedangkan Yoshua tampak membereskan koper dan barang lainnya.
Di dalam rumah secara bergantian Ferdy Sambo memanggil Richard dan Ricky ke lantai 3, saat itulah Sambo meminta Ricky menjadi eksekutor pembunuhan Brigadir J namun Ricky menolak sedangkan Richard menyanggupi hal tersebut.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Pemeriksaan Kasus Ferdy Sambo Mengerikan Sekaligus Menjijikan
Selesai melakukan tes PCR, rombongan pergi ke rumah dinas Ferdy sambo yang terletak hanya 1 KM dari rumah pribadinya di Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan. Putri tiba di lokasi sekitar 17.09 dan Sambo tiba 2 menit setelahnya.
Insiden penembakan dimulai dari Putri yang bersembunyi di ruang ganti pakaian di dalam kamar mandi sedangkan Ferdy Sambo, Richard, Ricky dan Kuwat berkumpul di ruang tamu. Saat itu Ferdy dan Richard terlihat memegang pistol.
Yoshua dalam keadaan berlutut sambil memegang kepala ditembak oleh Richard berdasarkan perintah dari Ferdy Sambo, setelah tembakan tersebut dilayangkan Yoshua tersungkur dilantai dan dilanjutkan dengan Ferdy yang melepaskan tembakan kelima ke arah kepala Yoshua.
Baca juga: Dalami Motif Pembunuhan Brigadir Yosua, Timsus Polri Datang ke Magelang
“Richard menembak pistol Glock 17 tiga kali ke arah Yosua. Tidak ada pemukulan atau interogasi,” kata sumber polisi kepada Majalah Tempo.
Proses pembunuhan tersebut berlangsung tidak sampai tiga menit. Atas peristiwa itulah Brigadir Yoshua atau Brigadir J kehilangan nyawanya.
Sebagai Informasi, Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo telah resmi ditetapkan sebagai otak pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J. Bareskrim Polri resmi menetapkan empat tersangka dalam kasus ini diantaranya Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR dan Kuwat.