Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah gencar melakukan revitalisasi 867 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di tiga provinsi terdampak bencana, yaitu Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut). Langkah ini bertujuan untuk memulihkan dan memperkuat layanan kesehatan primer, memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap pelayanan dasar di tengah proses pemulihan pascabencana.
Penguatan Layanan Kesehatan Primer
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan peran strategis puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan. Penguatan fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat untuk selalu mengakses layanan rumah sakit.
“Sekarang kami mulai merevitalisasi sekitar 867 puskesmas di tiga provinsi agar pelayanan kesehatan tetap dekat dengan masyarakat,” ujar Budi dalam keterangannya, Senin (29/12/2025). Pernyataan ini disampaikan Budi saat meninjau lokasi revitalisasi pada Jumat (19/12).
Dari total 867 puskesmas yang direvitalisasi, hanya 8 yang belum beroperasi. Sementara itu, seluruh rumah sakit pemerintah dilaporkan telah kembali beroperasi sepenuhnya tiga minggu pascabencana.
Cakupan Revitalisasi
Revitalisasi puskesmas mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan infrastruktur, penyediaan alat kesehatan dasar, hingga penguatan sumber daya manusia kesehatan. Tujuannya adalah agar puskesmas dapat berfungsi optimal kembali dalam melayani warga terdampak.
Kemenkes juga memberikan dukungan khusus bagi puskesmas yang beroperasi di area pengungsian atau wilayah yang masih terisolasi, guna menjaga keberlanjutan pelayanan kesehatan di tengah keterbatasan akses.
Pemulihan Fasilitas Rumah Sakit
Selain puskesmas, pemulihan fasilitas rumah sakit juga menjadi prioritas. Perbaikan gedung, instalasi medis, dan penyediaan alat pendukung layanan dikebut untuk memastikan layanan rawat inap dan kegawatdaruratan dapat berjalan normal.
“Kami pastikan tidak ada kekosongan layanan medis meskipun fasilitas masih dalam tahap perbaikan,” tegas Budi, seraya memastikan distribusi logistik dan peralatan medis ke fasilitas kesehatan terdampak berjalan aman dan lancar.
Akses Layanan Menyeluruh
Dalam fase pascabencana, Kemenkes berkomitmen memastikan akses layanan kesehatan menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah terisolasi dan perbatasan. Tidak boleh ada kelompok masyarakat yang tertinggal dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Revitalisasi puskesmas juga diarahkan untuk memperkuat layanan promotif dan preventif. Ini mencakup pemantauan kesehatan kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas, yang disinergikan dengan mobile clinic dan tim Emergency Medical Team (EMT).
“Kami ingin memastikan layanan dasar tetap berjalan dan sistem kesehatan kita semakin siap menghadapi bencana ke depan,” tutup Budi.






