Kejam! Rusia Tangkap Bocah 7-11 Tahun Karena Demo Tolak Perang

oleh -276 Dilihat

Berita Orbit, Jakarta – Invasi Rusia ke Ukraina banyak mendapat dukungan di Indonesia, tapi ternyata tidak di dalam negeri Rusia sendiri. Pada Rabu 2 Maret 2022, 5 orang anak usia 7-11 tahun menggelar aksi unjuk rasa menolak invasi di Kedutaan Besar Ukraina untuk Rusia, tapi kepolisian Rusia langsung menangkap mereka dan menahan mereka di penjara.

Kejadian ini bermula kala anak-anak dan ibu mereka menggelar aksi unjuk rasa menolak invasi Rusia ke Ukraina di Kedutaan Besar Ukraina untuk Rusia pada Rabu 2 Maret 2022. Mereka menggelar aksi tabur bunga sebagai simbol duka sembari mengangkat poster-poster berisi seruan menghentikan perang.

Namun, baru beberapa saat berjalan, mereka langsung diringkus oleh aparat keamanan. Anak-anak itu pun dimasukkan ke dalam sel penjara.

Baca Juga  Komisi IX DPR RI Kunker ke Kota Bogor, Bahas Tenaga Honorer

“5 anak-anak usia 7-11 dan ibu mereka, Olga Alter dan Ekaterina Zavizion ditahan hari ini karena berusaha menabur bunga di Keduaan Besar Ukraina (dan juga–benar-benar kejahatan yang buruk!–anak-anak ini juga membuat poster!” tulis Alexandra Arkhipova, seorang dosen di Jurusan Sastra Universitas Negeri Rusia di akun Facebooknya.

Selanjutnya, anak-anak itu dan orang tua mereka diperiksa oleh kepolisian dan dibebaskan. Mereka hanya dijatuhi hukuman denda.

Meski begitu, pengalaman ditangkap dan ditahan berdampak mendalam bagi anak-anak tersebut. Arkhipova pun membagikan video anak-anak itu menangis di dalam penjara.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba membagikan foto anak-anak itu melalui akun Twitternya. Ia mengatakan, Putin tidak hanya berperang melawan tentara Ukraina tetapi juga anak-anak.

Baca Juga  Bunuh Seorang Wanita, Seekor Domba di Sudan Dihukum 3 Tahun Penjara

“Putin sedang berperang melawan anak-anak. Di Ukraina, misilnya mengenai taman kanak-kanak dan panti asuhan, sementara di Rusia David yang masih berusia 7 tahun, Sofia 9 tahun, Gosha dan Liza mengahabiskan malam mereka di balik jeruji besi di Moskos karena poster “NO TO WAR”. Sebegini mengerikannya pria ini [Putin],” kata Kuleba.

Total, Rusia telah menangkap 6000 orang karena menggelar aksi demonstrasi menentang perang. Rata-rata mereka harus membayar denda atau bahkan ditahan selama 7-25 hari. Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun buka suara atas hal ini.

“Kami memahami sebagian besar dibebaskan dalam hitungan jam, beberapa dibebaskan setelah membayar denda, sementara beberapa lainnya dijatuhi hukuman penjara berkisar 7-25 hari dengan menggunakan berbagai pasal,” demikian keterangan tertulis Komisi Tinggi HAM PBB.

Baca Juga  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor Hari Ini, Kamis 29 September 2022

“Ada juga laporan mengenai penggunaan kekuatan memaksa yang tidak diperlukan oleh polisi selama dan setelah penangkapan”.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.