Berita Orbit, Bogor – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor kembali meningkatkan kewaspadaan sejak dini, seiring bertambahnya kasus hepatitis akut misterius di daerah tetangga yakni DKI Jakarta. Dinkes Kota Bogor mulai menyebarkan formulir investigasi ke seluruh puskesmas dan rumah sakit untuk mendeteksi sedini mungkin hepatitis akut pada masyarakat khususnya anak-anak.
“Ada form investigasi, kami telusuri semua yang gejalanya mirip, sehingga nanti diketahui jenis hepatitisnya,” ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina, Jumat (13/5/2022).
Gejala hepatitis akut ini hampir mirip dengan Hepatitis A,B,C,D dan E yakni gejala awal demam, diare, mual, muntah dan sakit perut. Indikator lainnya yaitu jika angka SGPT atau Serum Glutamat Piruvat Transaminase dan SGOT atau Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase di atas 500.
“Itu yang harus di waspadai, terutama bagi masyarakat yang punya anak balita. Gejala yang perlu di waspadai juga meliputi warna mata dan kulit dapat menguning, kejang serta kesadaran menurun,” ujarnya.
Dinkes mengimbau pada masyarakat yang menemukan gejala hepatitis akut pada anak untuk segera membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar bisa segera ditangani dan melalui proses pemeriksaan lebih lanjut.
“Gejala lanjutan itu, seperti kulit dan mata mulai berwarna kuning. Tujuannya agar tidak terlambat penanganan terhadap dugaan penyakit hepatitis akut,” kata Mike.
Mike memastikan Dinkes Kabupaten Bogor telah membentuk tim penyelidikan epidemiologi. Apalagi Kabupaten Bogor berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan beberapa daerah lain.
“Tim itu nanti akan akan melakukan tracing jika ada laporan dari masyarakat karena memang harus di-tracing jika ditemukan,” kata dia.