Jokowi Minta PTM di Jakarta Dievaluasi, Anies Tunggu Data Keterisian Rumah Sakit

Berita Orbit – Presiden Joko Widodo meminta pembelajaran tatap muka (PTM) di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dievaluasi mengingat tren peningkatan kasus covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya baru akan melakukan pengetatan mobilitas jika terjadi lonjakan pada tingkat keterisian rumah sakit.

“Ketika terjadi peningkatan dalam keterisian rumah sakit, maka pengendaliannya adalah dengan mengurangi mobilitas. Itu pengalaman selama 1,5 tahun, hampir dua tahun ini. Jadi sekarang kita monitoring terus tentang keterisian rumah sakit,” kata Anies di Kelenteng Bio Hian Thian Siang Tee, Palmerah, Jakarta Pusat pada Selasa 1 Februari 2022.

Anies pun meminta agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi varian Omicron. Ia mengakui, ada tren peningkatan kasus yang disebabkan oleh varian Omicron, tetapi tingkat keparahannya tidak sekuat serangan varian Delta 6 bulan lalu.

Baca Juga  Terjaring KPK, Bupati Langkat Miliki Harta Rp 85 Miliar

“Jadi ini situasi di mana kita harus tenang. Kita harus tenang kita harus sadar bahwa ya, atau Omicron ini meningkat. Iya kita harus hati-hati. Tapi di sisi lain tingkat keparahannya itu tidak seperti enam bulan lalu, ” tandasnya,” kata dia.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta penyelenggaraan PTM di tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dievaluasi.

 

“Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual pada Senin 31 Januari 2022 kemarin.

 

Sebelumnya dilaporkan sejumlah sekolah menyetop penyelenggaraan PTM lantaran covid-19 menyerang murid, guru, atau tenaga kependidikan. Di Depok, didapati 239 kasus covid-19 terkait PTM dan membuat 34 sekolah menyetop PTM.

Baca Juga  Ini 12 Outlet Holywings yang Bakal Dicabut Izin oleh Anies Baswedan

 

Selain itu, Kota Bogor pun memutuskan menyetop penyelenggaraan PTM setelah puluhan murid, guru, dan tenaga kependidikan diserang covid-19.

 

“Kita sepakati menunda PTM di semua tingkatan. Karena angkanya (positif COVID-19) tinggi sekali, 45 (siswa dan guru) di seluruh sekolah dan kemungkinan akan terus menyebar,” kata Bima usai menggelar rapat bersama Forkopimda dan para Staf Pemkot Bogor di Taman Ekspresi pada Senin 31 Januari 2022.

 

Selain itu, Jokowi juga meminta agar dilakukan sosialisasi massal kepada masyarakat terkait dengan varian Omicron. Diharapkan, orang yang positif tanpa gejala melakukan karantina mandiri sambil berkonsultasi dengan dokter di Puskesmas, fasilitas kesehatan lainnya, atau telemedisin.

Baca Juga  Pencarian Jasad Eril Akan Terus Dilakukan Sampai Batas Waktu yang Tidak Ditentukan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *